Mohon tunggu...
Desy Pangapuli
Desy Pangapuli Mohon Tunggu... Penulis - Be grateful and cheerful

Penulis lepas yang suka berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nonton Kekinian Menjadi Penonton yang Sehat

31 Agustus 2020   01:23 Diperbarui: 31 Agustus 2020   01:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://www.tribunnews.com/

Wacana bioskop dibuka jadi buah bibir?  Ehhmm...sebenarnya heran juga memangnya kenapa harus panik, dan apa salahnya bioskop dibuka. Apalagi ada ungkapan bahwa hati yang gembira adalah obat.  Artinya, hati yang gembira ini secara tidak langsung bisa meningkatkan imunitas kita. 

Ambil saja contoh, kantong tebal sekalipun kalau banyak pikiran nggak menjamin pemiliknya bahagia.  Buktinya, banyak tuh yang berakhir tragis RIP karena serangan jantung.  Lha...terus apa hubungannya dengan nonton, dan apalagi dengan wacana buka bioskop di masa pandemi.

Hubungan langsung sih antara ada dan tiada.  Maksudnya kalau dipikirkan dengan makin meningkatkan kasus Covid tentunya membuka bioskop jadi ngeri-ngeri sedap.  

Nggak bohong, ini akan menjadi celah atau potensi terjadinya penularan, alias klaster bioskop.  Tetapi, apa iya dengan menutup bioskop menjadi pilihan yang cerdas?

Pandemi Covid di negeri ini sudah berjalan sekitar 5 bulan, atau tepatnya 22 Maret 2020 adalah pertama kali pemerintah resmi mengumumkan adanya kasus Covid di Indonesia.  

Berbagai antisipasi, termasuk edukasi sudah dilakukan.  Dampak nyatanya tidak dapat dihindari adalah ekonomi yang anjlok.  Bahkan saat ini Indonesia sudah di ambang resesi, tetapi inilah memang konsekuensi tidak terhindar.  Kondisi ini juga dialami banyak negara, termasuk Amerika.

Jangan berdebat mengatakan, "Ooo...pemerintah berarti lebih memikirkan ekonomi daripada nyawa?"  Heheh...itu sih kesimpulan dangkal! Faktanya, fokus kepada kesehatan saja tanpa memikirkan sudut ekonomi, itu juga bunuh diri!

Sejauh ini pemerintah sudah memberikan cukup edukasi mengenai Covid kepada masyarakat.  Dimulai dari mengenalkan virus Covid, cara penularannya, pencegahan dan bahkan juga penyembuhannya.  

Ibarat sekolah, harusnya rakyat sudah cukup diberikan bekal untuk beradaptasi hidup berdampingan dengan Covid.  Kenapa beradaptasi, karena memang vaksin belum ditemukan, sementara ekonomi harus sesegeranya berjalan agar negara tidak ambruk.

Inilah juga yang membuat pemerintah mengambil kebijakan new normal, artinya kembali kepada kehidupan beraktivitas tetapi dengan beberapa perubahan, paling nyatanya memperhatikan protokol kesehatan.  

Apa itu maksudnya?  Maksudnya yah perhatikan physical distancing, pemakaian masker dan juga sanitizer.  Inilah hal-hal pokok yang harus diperhatikan, selain juga menghindari segala aktivitas yang bersifat kerumunan, atau keramaian.

Lalu bagaimana dengan bioskop?

Menurut penulis sih, itu semua dikembalikan kepada diri masing-masing saja, asal protokol kesehatan dipatuhi.  Toh nyatanya, pasar juga tidak terhindarkan harus dibuka, kantor, mall dan bahkan tempat ibadah.  Sekali lagi semuanya dibuka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Beda banget ceritanya saat ini di masa new normal rakyat justru cuek tidak memakai masker.  Apakah kita mau salahkan pemerintah?  Wahhh...mana bisa begitu!  

Semua itu berpulang dari diri masing-masing, sejauh mana kita menjaga diri sendiri.  Jika setiap orang bisa menjaga diri, otomatis mata rantai penularan terputus.

Jadi menurut penulis sih, tidak ada bedanya orang ke bioskop dengan orang ke mall.  Pastinya, pihak pengelola bioskop juga dituntut tanggungjawabnya memastikan sterilsisasi ruang bioskopnya, dan jaga jarak kursi penontonnya.

Jangan lupa juga, pemerintah saja bersiap membuka kembali tempat-tempat wisata.  Maksudnya yah karena tidak bisa selamanya rakyat "ditakuti" dan "dikurung" di rumah selama pandemi.  Mereka bisa stress dan justru kalap kalau terus didekep di rumah.  Ingat bekal pengetahuan sudah diberikan, jadi ini saatnya belajar bertanggungjawab saja.

Tidak bisa selamanya kita menuntut pemerintah menjaga diri kita.  Cukup sudah selama ini rakyat dibekali dengan pengetahuan Covid.  Saatnya kita bergerak maju walaupun sementara waktu hidup beradaptasi dengan Covid.  Kita buktikan bisa menjaga diri, sekaligus mendukung/ mendongkrak ekonomi Indonesia agar terhindar dari resesi.  Ini tidak hanya meningkatkan imunitas rakyatnya sehingga bergairah dan bahagia.  Tetapi juga membantu memulihkan ekonomi negeri ini.  Harus diingat untuk ini ada tanggungjawab masing-masing, alias jadilah warga negara yang dewasa.

Jikapun ada beberapa perubahan yang harus disesuaikan di bioskop nantinya kenapa tidak?  Zaman berubah, dan kita pun harus mengikuti perubahan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun