Mohon tunggu...
Destyan
Destyan Mohon Tunggu... Wartawan -

Individu yang 'banting stir' dan kemudian dihadapkan pada fakta bahwa stir tersebut ternyata 'patah'. Lantas berimprovisasi dengan pedoman "As long as the wheels still moving forward, then it still count as a go..." Bisa dilacak keberadaannya di http://bit.ly/1mTP9I5

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada DKI 2017, "Ujian Kewarasan"

21 November 2016   17:33 Diperbarui: 21 November 2016   17:51 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala kendali diri goyah, urusan SARA, golongan dan kesalahan masa lalu jadi  jalan pintas untuk memukul balik lawan. Ibaratnya, pertandingan tinju tapi kok main kaki.

Bak asmara-buta dua insan, kecintaan pada golongan atau kelompok kerap mensahkan penggiringan logika dan opini demi kepentingan sepihak. Satu opini muncul menusuk, terbit pula opini lain menangkis. Bulutangkis argumen....

Gesekan intensitas tinggi tersebut lantas menimbulkan pertanyaan... Kala euforia pilgub berakhir, akankah dunia maya yang selama ini saling sundul kembali jadi “inspiratif”?

Berkaca dari pilpres 2014 lalu, hal tersebut tampaknya tak serta merta menyudahi pihak-pihak tertentu untuk terus bercocok tanam atau menebar benih provokatif. Usai pesta demokrasi, ranjau-ranjau anti rekonsiliasi nyatanya masih kerap ditebar.

Sayang memang, hidangan pesta demokrasi yang kaya pilihan ini belum dapat dinikmati sepenuhnya, ketika kecondongan atas kesamaan golongan, pilihan, kepentingan dan latar belakang masih terasa lebih mendominasi ketimbang telaah plus-minus dari tiap pasangan yang maju menawarkan diri.

Di sisi lain, jangankan karena faktor agama, ras, suku dan lain-lain... Orang yang koleksi bajunya cenderung bermotif tertentu pun bisa kembali pening, gara-gara potensial diidentikkan dengan pilihan tertentu... hehehe.

Akhir kata, jika pihak netral dalam Pilgub 2017 bisa diibaratkan sebagai partisipan lomba perang bantal di perayaan 17 Agustus, maka untuk bisa bertahan jelas butuh fitnya koordinasi dan keseimbangan fisik, otak, hingga emosi. Luput satu... Tercebur deh ke kolam “huru-hara”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun