Mohon tunggu...
Destinasi Grow Indonesia
Destinasi Grow Indonesia Mohon Tunggu... Travel Destination, Micro Hospitality - Brand Support

Temukan pesona dan keunikan tiap destinasi hidden serta fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui di sini

Selanjutnya

Tutup

Trip

Apa yang Dicari Wisatawan Indonesia Saat Ini?

19 Agustus 2025   08:45 Diperbarui: 19 Agustus 2025   08:45 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kondisi wisatawan lokal sedang berkunjung di salah satu wisata di Indonesia (Sumber: antarafoto.com)

Tren Pariwisata 2025 dan Cara Tempat Wisata Bisa Adaptasi

Sobat Growin, pariwisata selalu bergerak mengikuti perubahan zaman. Tahun 2025 membawa wajah baru bagi industri wisata dan perhotelan. Wisatawan kini tidak lagi sekadar mencari hiburan, melainkan pengalaman yang lebih otentik, sehat, serta berkesan. Pergeseran ini membuat para pengelola destinasi dituntut untuk terus beradaptasi dengan pola pikir generasi baru pelancong.

Jika beberapa tahun lalu destinasi populer menjadi magnet utama, kini wisatawan semakin banyak yang berburu ketenangan di tempat-tempat alternatif. Mereka mendambakan suasana alami yang jauh dari hiruk pikuk, sekaligus memberikan rasa kedekatan dengan lingkungan sekitar. Di sisi lain, kenyamanan dan kebersihan tetap menjadi tolok ukur kepuasan. Fasilitas yang terawat dan pelayanan yang ramah dapat meninggalkan kesan mendalam, terlebih di era digital ketika satu ulasan di internet mampu memengaruhi minat banyak orang.

Tren pariwisata 2025 memperlihatkan adanya perhatian besar terhadap keberlanjutan. Wisatawan semakin peduli pada isu lingkungan, sehingga destinasi yang mampu menunjukkan kepedulian nyata seperti mengurangi plastik sekali pakai atau menghadirkan ruang hijau lebih menarik minat. Di samping itu, kesehatan menjadi aspek penting. Banyak orang memilih perjalanan yang sekaligus memberi kesempatan untuk beristirahat dan merawat diri, misalnya dengan mengikuti program relaksasi atau menikmati kuliner sehat.

Teknologi juga semakin mengakar dalam pengalaman berwisata. Mulai dari kemudahan reservasi secara daring, peta digital yang memandu perjalanan, hingga kehadiran ulasan online yang menjadi rujukan sebelum memutuskan berkunjung. Kehadiran pengalaman digital yang mulus membuat wisatawan merasa aman dan nyaman. Tak ketinggalan, wisata berbasis budaya lokal juga semakin diminati. Aktivitas sederhana seperti mengikuti kelas seni, belajar memasak makanan tradisional, atau terlibat dalam kegiatan pertanian edukatif memberikan rasa keterhubungan dengan masyarakat setempat.

Salah satu implementasi nyata dari tren ini dapat dilihat pada program kelas memasak berbasis bahan lokal yang mulai digelar di beberapa destinasi edukasi di Indonesia. Wisatawan diajak memetik sayuran langsung dari kebun, lalu memasaknya bersama instruktur lokal. Aktivitas sederhana ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan nilai edukasi dan pengalaman yang berkesan. Mereka pulang bukan hanya membawa foto, melainkan juga pengetahuan baru serta rasa kedekatan dengan budaya setempat. Bagi pengelola, konsep semacam ini tidak membutuhkan biaya besar, namun mampu meningkatkan daya tarik dan diferensiasi destinasi.

Dengan demikian, pariwisata tahun 2025 menekankan pentingnya keseimbangan antara hiburan, edukasi, dan keberlanjutan. Destinasi yang sanggup mengikuti tren ini memiliki peluang lebih besar untuk bertahan sekaligus berkembang. Pertanyaannya, Sobat Growin, sudahkah tempat wisata favoritmu beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan masa kini?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun