Mohon tunggu...
Destinasi Grow Indonesia
Destinasi Grow Indonesia Mohon Tunggu... Travel Destination, Micro Hospitality - Brand Support

Temukan pesona dan keunikan tiap destinasi hidden serta fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui di sini

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kata-Kata yang Sebaiknya Dihindari Saat Promosi Hotel

26 Mei 2025   09:59 Diperbarui: 26 Mei 2025   09:59 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana nyaman hotel nuansa alam (Sumber: kompas.com)

Hindari kalimat pasaran yang membuat hotel Anda terdengar generik  

Destinasi Grow - Dalam upaya mempromosikan hotel, pemilihan kata kerap dianggap sepele. Padahal, di era digital yang penuh persaingan ini, kalimat yang Anda gunakan bisa menjadi pembeda antara hotel yang menarik perhatian dengan hotel yang tenggelam di antara ribuan lainnya. Sayangnya, masih banyak pengelola hotel yang terjebak dalam penggunaan frasa-frasa umum yang terkesan indah tapi tidak bermakna. Kalimat seperti "pelayanan terbaik," "pengalaman menginap tak terlupakan," atau "suasana nyaman dan tenang" sering terdengar di hampir semua materi promosi hotel. Akibatnya, calon tamu tidak mendapatkan gambaran nyata tentang apa yang sebenarnya ditawarkan.

Bahasa yang terlalu umum ini membuat hotel Anda terdengar seperti properti lainnya---tanpa identitas, tanpa warna. Padahal, setiap hotel pasti punya cerita dan keunikan masing-masing. Sayangnya, kata-kata generik justru menutupi kekuatan tersebut. Jika semua hotel menyebut dirinya memiliki "fasilitas lengkap" atau "lokasi strategis," maka tidak ada alasan bagi tamu untuk memilih satu hotel dibanding yang lain, kecuali berdasarkan harga.

Dalam praktik pemasaran modern, khususnya yang mengedepankan kekuatan storytelling dan optimasi mesin pencari (SEO), deskripsi yang konkret dan spesifik jauh lebih disukai. Bukan hanya karena lebih informatif, tetapi juga karena lebih mudah dikaitkan dengan pencarian pengguna yang benar-benar membutuhkan informasi yang relevan dan kontekstual.

Sebagai contoh nyata, sebuah hotel butik di Yogyakarta yang sebelumnya menulis deskripsi "hotel nyaman di pusat kota" akhirnya mengubah narasi mereka menjadi lebih detail. Mereka menulis: "Hotel butik bergaya Jawa modern, terletak tiga menit jalan kaki dari Malioboro, menyediakan ruang baca dengan kopi tubruk gratis setiap sore." Narasi ini tidak hanya menggambarkan fasilitas, tetapi juga membangun imajinasi dan pengalaman. Hasilnya? Kunjungan ke situs web mereka meningkat signifikan karena tamu merasa mendapatkan informasi yang lebih jelas dan membayangkan pengalaman yang lebih personal.

Sobat Growin, daripada menyebut hotel Anda "nyaman," tunjukkan kenyamanan itu lewat cerita. Daripada menyebut "lokasi strategis," jelaskan apa yang ada di sekitar. Dalam komunikasi, detail adalah segalanya. Jangan biarkan kata-kata kosong mengambil alih citra hotel Anda. Sudah saatnya promosi hotel dilakukan dengan lebih jujur, spesifik, dan berkarakter karena itulah yang dicari tamu saat ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun