Mohon tunggu...
Desti Mahendra
Desti Mahendra Mohon Tunggu... Pramugari - Blogging

Abcd

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Bagaimana Bisa Sosial Media Memengaruhi Hubungan Antar Pribadi?

25 April 2021   13:00 Diperbarui: 25 April 2021   13:07 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di masa modern sekarang ini, perkembangan internet semakin pesat. Pada awal muncul internet hanya digunakan dalam lingkup pekerjaan dan pedidikan saja, namun kini telah meluas ke rana publik. Masyarakat kini telah menggunakan peran internet sebagai media komunikasi. Dengan aplikasi sosial media seperti whatsaap, twitter, faceboook, instagram, masyarakat kini dapat melakukan komunikasi lintas Negara secara mudah, baik dengan cara lisan, tulisan, hinggal video call.

Dengan munculnya teknologi masa kini, peran sosial media menjadi penting di tengah masyarakat, hingga akhirnya memunculkan istilah “sosial media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”. Maksud dari istilah tersebut yaitu dengan penggunaan smartphone masing-masing, kini seseorang menjadi lebih asyik sendiri tanpa memperdulikan orang lain dan lingkungan sekitar.

Pengertian media sosial sendiri yaitu sebuah instrument komunikasi berbasis aplikasi internet yang melibatkan manusia untuk melakukan interaksi antar sesama manusia. Dalam menciptakan, membagikan, dan menirima informasi melalui sosial media tidak hanya berlaku untuk satu orang saja melainkan semuua pengguna sosial media di dunia.

Di Indonesia Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia hingga kini telah mencapai 82 juta orang, dan Indonesia masuk kedalam peringkat ke-8 di dunia. Peran media sosial di dalam kehidupan manusia sehari hari tentu mempengaruhi hubungan antar pribadi, dalam hal ini ada yang disebut dengan istilah Self-Disclosure, dimana media teknologi lebih diminati dari pada hubungan face to face, dan Kita akan merasa lebih dekat dengan kehidupan orang lain yang bahkan tidak pernah kita temui tatap muka. Dan istilah De-Individuation, yang berarti lunturnya nilai individu karena terkompromi dengan nilai komunitas. Media sosial memang dirancang untuk dapat menjangkau banyak orang, mulai dari berbagai kalangan usia dan juga peran sosial. Sebuah informasi akan dengan mudah tersebar luas melalui sosial media, hal ini tentu dapat menjadi keuntungan bagi beberapa manusia karena memudahkan seseorang dalam mencari sebuah informasi, akan lebih cepat dan mudah bagi para pengguna media sosial dalam pencarian infromasi jika dibandingkan dengan sesorang yang tidak menggunakan sosial media, namun dalam hal ini, perlu kita perhatikan juga adanya efek negatif. Sebagai contoh yang terjadi di dalam masyarakat, yaitu pada kasus “Netizen Indonesia menghujat pasangan Gay di Thailand”. Dimana dalam kasus ini ada sepasang Gay yang membagikan momen pernikahannya melaui sosial media, namun informasi tersebut banyak mendapat perhatian bagi para netizen di Indonesia, dan pasangan gay tersebut pun banyak mendapatkan komentar negatif di dalam kolom komentarnya, hingga ancaman pembunuhan. Memang untuk aturan pernikahan yang ada di Negara Thailand berbeda dengan Indonesia, namun karena berita yang di unggah melalui sosial media pribadinya tersebut tersebar hingga Indonesia, dan hal ini tentu mempengaruhi hubungan komunikasi antar pribadi. Merasa tidak terima hujatan yang diberikan oleh Netizen Indonesia, pasangan Gay tersebut akhirnya melaporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Hingga akhirnya kasus ini menjadi tranding topic, efek yang ditimbulkan yaitu, mulai dari larangan WNI masuk ke Negara Thailand, hingga diskriminasi WNI yang bekerja di Thailand. Media intenet yaitu sosial media menjadi candu bagi manusia, pengguna media sosial akan lebih nyaman dan mudah, hingga seseorang akan menjadi bergantung kepada media sosial dalam penyampaian informasi, dan tak sedikit pula yang rela membagikan aktifitas kehidupan pribadinya ke dalam sosial media. Pasangan Gay Thailand sebagai contohnya, mereka membagikan moment pribadinya melalui sosial media hingga akhirnya informasi yang disampaikan menjadi konsumsi publik, bagi seluruh pengguna media sosial di dunia. Peran pengguna sosial media, yaitu Netizen Indonesia merasakan Self-Disclosure, dimana mereka merasa dekat dengan kehidupan pribadi pasangan Gay Thailand melalui postingan tersebut, dan merasa berhak untuk mengomentari, mengkritik informasi tersebut. Adanya perbedaan Culture dan pola berfikir inilah yang kemudian memunculkan komentar-komentar negatif. Kasus yang dilakukan oleh Netizen Indonesia inilah yang kemudian mempengaruhi perubahan perkembangan teknologi komunikasi pada komunikasi antar pribadi. Konflik yang terjadi malah membuat hubungan  antara Thailand dan Indonesia kini menjadi tidak baik.

Hal negatif yang muncul tersebut tentu dapat kita cegah dengan cara, kita sebagai pengguna media sosial harus dapat lebih memahami dan melaksanakan etika komunikasi di media sosial. Kita harus bisa lebih memiliah informasi mana yang pantas untuk kita bagikan ke media sosial dan sebaliknya. Pembatasan informasi yang kita terima dari media sosial juga perlu kita lakukan, agar kita tidak mudah mengkritisi kehidupan pribadi orang lain, apalagi ikut-ikut orang lain dalam hal bullying melalui sosial media. Managemen komunikasi melalui sosial media juga perlu dilakukan, kita dapat membatasi penggunaan sosial media dengan mengatur waktu dalam penggunaan sosial media, jangn sampai menggunakan seluruh waktu kita untuk berinteraksi melalui sosial media. Agar fungsi sosial media dapat kembali menjadi “Mendekatkan yang jauh, dan Mendekatkan yang dekat”. Namun dari kasus contoh diatas, media sosial juga memiliki beberapa dampak positif yaitu menjadi media komunikasi, dengan jangkauan yang luas maka memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan hubungan dan tentu dengan biaya yang relatif murah, contohnya pada penggunaan whatsapp, kita dapat melakukan komunikasi dengan orang lain melalui pesan teks, telfon, dan video call, dengan biaya yang murah. Media sosial juga dapat memperluas pergaulan, dimana seseorang dapat terhubung dengan orang lain melalui sosial media, baik itu teman lama ataupun teman baru. Media sosial juga menjangkau dunia hiburan, melalui sosial media kita dapat menikmati hiburan kontent-konten creator, sebagai contoh pada media sosial youtube dan tiktok.

Dengan memahami dampak yang positif dan negatif yang muncul akibat penggunaan sosial media, dalam hubungan komunikasi antar pribadi, diharapkan pengguna media sosial dapat lebih bijak, dan mampu menjaga etika dalam berkomunikasi di media sosial. Karena mengingat dari beberapa kasus yang muncul akibat ulah netizen Indonesia yang kemudian menjadi tranding topic inilah menggambarkan bahwa kurangnya pemahaman etika dalam bersosial media, hal-hal yang dianggap kecil atau hanya lelucon dapat mengakibatkan dampak yang besar bagi hubungan antar individu ataupun kelompok, padahal dimulai dari hal-hal kecil inilah yang semestinya menjadi perhatian khusus bagi kita semua.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun