Mohon tunggu...
Desti Rahmadani
Desti Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa_Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Fakultas Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Makassar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Assalamualaikum.... Sebaik-baik perkataan adalah yang sedikit dan jelas_ _IG @RahmadanyDesty _tiktok @HijabArt blog https://rahmadandesty.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW

27 Februari 2022   16:22 Diperbarui: 27 Februari 2022   16:26 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Aku bertanya: "Siapa mereka itu, wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Mereka itu adalah orang-orang yang dengan sewenang-wenang makan harta anak yatim." Kemudian aku melihat orang-orang yang perutnya besar, aku belum pernah sama seklai melihat perut yang sebesar itu, mereka berada di jalan keluarga Fir'aun, mereka di akhirat sangat berat siksaannya, mereka berjalan seperti unta yang kehausan. Ketika api didekatkan pada mereka, mereka menjadi lunglai tidak mampu bergerak dari tempatnya. Melihat itu aku pun bertanya: "Mereka itu siapa, wahai Jibril?" "Mereka itu adalah orang-orang yang suka makan riba," jawab Jibril. Berikutnya  aku melihat orang-orang yang ditangannya ada daging yang baik dan segar, sedang di sampingnya terdapat daging yang buruk dan busuk. Anehnya, justru mereka makan daging yang buruk dan busuk, sebaliknya meninggalkan daging yang baik dan segar.

Melihat itu aku pun bertanya: "mereka itu siapa, wahai Jibril?" "Mereka itu adalah orang-orang yang suka mennggalakan wanita-wanita yang telah dihalakan Allah, sebaliknya mereka senang pergi pada wanita-wanita yang diharamkan Allah," jawab Jibril.

Selanjutnya aku melihat para wanita yang mereka itu diikat dengan payudaranya sendiri. Aku bertanya: "mereka itu siapa, wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Mereka adalah para wanita yang suka menampakkan auratnya kepada kaum laki-laki yang bukan mahramnya." Selanjutnya, aku dibawa naik ke langit kedua. Di langit kedua ini aku bertemu dengan dua orang putra bibiku, yaitu Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariya. Lalu aku dibawa naik ke langit ketiga. Ketika aku berada di langit ketiga ini aku melihat seseorang yang kesannya tak ubahnya bulan purnama. Aku bertanya: "siapa orang ini, wahai Jibril?" "Dia ini saudaramu Yusuf bin Ya'kub," jawab Jibril. Kemudian aku dibawa naik ke langit kelima. Di langit kelima ini aku melihat seseorang yang umurnya antara 30-50 tahun, di mana rambut dan jenggotnya yang tebal warnanya sangat putih. Aku belum pernah melihat seseorang yang umurnya antara 30-50 tahun yang lebih tampan dari dia. Aku bertanya: "siapa orang ini, wahai Jibril?" Jibril menjawab: "dia ini orang yang sangat dicintai kaumnya, yaitu Harun bin Imran." 

Lalu aku dibawa naik ke langit keenam. Dilangit keenam aku bertemu dengan seorang manusia yang kulitnya sawo matang, badannya tinggi dan tulang hidungnya mancung, sepertinya dia berasal dari komunitas orang-orang Syanuah. Mengenai orang itu, aku bertanya kepada Jibril: "siapa orang ini, wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Dia ini adalah saudaramu Musa bin Imran". Kemudian aku dibawa naik ke langit ketujuh. Di langit ketujuh ini, aku bertemu dengan seseorang yang umurnya antara 30-50 tahun, dia sedang duduk di atas kursi dekat pintu Baitul Ma'mur. Tiap hari ada sekitar 70 ribu malaikat yang masuk melalui pintu, dan mereka tidak kembali hingga hari kiamat.

Dia sama sekali tidak mirip dengan kalian, dan tidak seorang pun di antara kalian yang mirip dengan dia. Aku bertanya: "siapa orang ini, wahai Jibril?" Jibril menjawab: "Dia ini ayahmu Ibrahim."

Kemudian Rasulullah SAW memasuki Sidrat al-Muntaha, di mana daunnya seperti dauntelinga gajah, sedang buahnya seperti kendi. Di Sidrat al-Muntaha ini Rasulullah SAW dan ummatnya mendapat perintah shalat.


Waahh! MasyaAllah yah Sobat, begitu pentingnya shalat ini sehingga perintahnya langsung diterima di langit. Ini artinya tiada sesuatu yang paling penting selain dekat dan selalu mendirikannya. Ketika shalat ditetapkan di langit, tidak lain agar shalat itu menjadi mi'raj (alat naik) yang menjadikan manusia terbang tinggi dari keburukan-keburukan hawa nafsu yang bersarang dalam jiwa, dan dengan shalat itu supaya jiwa mereka naik lima kali setiap hari menuju Tuhan Yang Maha Tinggi.

Bagaimana Sobat?, udah tau kan Isra Mi'raj itu apa?, Yuk di Share!

Syukron! Jazakumullah Khairan Katsiran!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun