"Bagaimana mungkin kita menyebut diri kita 'aku' ketika sebenarnya tubuh kita hanyalah sekumpulan atom yang membentuk organ, indera, pikiran, dan tubuh?" Remaja yang tidak cantik itu mengayuh sepedanya lambat-lambat.
"Hah?" Si remaja pria ternganga. "Kalau kita adalah atom, jadi..?"
"Kita tidak punya hak menyebut diri kita 'aku'!" tegas lawan bicaranya. "Tubuh kita meregenerasi setiap lima tahun. Apakah kita masih kita yang dulu? Apakah kita masih sama?"
"Tentu saja. Itu kan sekadar 'ganti kulit'."
"Ganti kulit hingga otak kita?" kejar lawan bicaranya. "Otak kita?"
"Toh pengetahuan, ingatan kita, dan kebiasaan kita tidak berubah. Kita berganti, tapi kita tetap orang yang sama."
"Semuanya terdengar tidak masuk akal."
"Kaulah yang tidak masuk akal."
"Kebalikannya, aku selalu berbicara berdasarkan fakta."
"Artinya?"
"Ada yang salah dengan semua pengetahuan yang kita miliki selama ini. Sesuatu yang belum terungkap." Gadis itu menatap langit sore yang di sana bergantung awan berarakan. "Kita harus kembali pada pertanyaan dasar: apakah kita?"