Berjalan lebih dulu. Terluka lebih dulu. Tapi juga berharap lebih dulu.
Pernahkah kamu membayangkan menjadi orang pertama yang membuka jalan? Tidak ada penanda arah. Tidak ada jejak kaki sebelumnya. Tidak ada jaminan bahwa langkahmu akan benar. Tapi tetap, kamu berjalan. Dengan keyakinan yang kadang hanya sebesar nyala lilin di tengah badai.
Itulah hidup seorang perintis perintis
Bukan karena dia lebih tahu. Tapi karena dia berani mencoba saat yang lain memilih diam.
 Hidup seperti perintis adalah memilih untuk menapaki jalan yang belum pasti, bukan karena tidak takut, tapi karena tahu bahwa diam lebih menakutkan daripada gagal.
 Perintis Tak Pernah Menunggu Dunia Ramah
Seorang perintis tidak menunggu kondisi ideal. Ia tidak berkata, "Nanti kalau sudah siap, aku mulai." Tidak.
 Ia mulai sekarang. Dengan segala keterbatasan, dengan banyak kekurangan, bahkan tanpa jaminan akan berhasil.
Sebab perintis tahu, dunia tidak pernah sepenuhnya siap. Tapi masa depan harus terus diciptakan dan seseorang harus memulainya.
Perintis Adalah Mereka yang Membawa Cahaya ke Tempat yang Gelap