DEMAK -- Sebagai wujud pelaksanaan bhakti akademisi, seorang mahasiswi dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Semarang (UNNES), Desi Triyanti, menginisiasi program inovatif untuk pencegahan stunting. Inovasi tersebut diwujudkan dalam bentuk penyerahan buku resep sederhana pengolahan daun kelor menjadi puding kepada pihak sekolah di SD Negeri Sukodono 1, Demak, pada Jumat, 3 Oktober 2025.
Kegiatan yang berfokus pada transfer pengetahuan ini diterima secara langsung oleh Kepala SD Negeri Sukodono 1, Bapak Kismiyanto S.Pd., M.Pd, di ruang kerjanya. Berbeda dari program pengabdian pada umumnya yang seringkali membawa produk jadi atau melakukan sosialisasi massal, Desi Triyanti memilih pendekatan yang lebih berkelanjutan dengan hanya menyerahkan buku resep.
Menurut Desi, idenya adalah untuk memberdayakan para orang tua siswa agar dapat secara mandiri mengolah bahan pangan lokal yang kaya nutrisi. Daun kelor dipilih karena dikenal memiliki kandungan gizi tinggi yang baik untuk pertumbuhan anak dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar.
"Tujuan utama saya adalah memberikan alat, bukan hanya hasil," ujar Desi. "Dengan adanya buku resep ini, saya berharap para orang tua dapat mempraktikkannya di rumah masing-masing. Pengetahuan ini akan lebih bertahan lama dan bisa disebarkan dari mulut ke mulut, ketimbang jika saya hanya membawa puding yang habis dalam sehari."
Kepala SD Negeri Sukodono 1, Bapak Kismiyanto S.Pd., M.Pd, menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif sederhana namun cerdas tersebut. Menurutnya, program ini sejalan dengan upaya sekolah untuk turut serta dalam meningkatkan kesadaran gizi di kalangan wali murid.
"Kami sangat berterima kasih atas kepedulian Mbak Desi dari UNNES. Ini adalah bentuk kontribusi nyata dari seorang akademisi muda," ungkap Bapak Kismiyanto. "Buku resep ini akan kami informasikan kepada orang tua siswa melalui paguyuban kelas. Ini adalah langkah kecil yang sangat berarti untuk mendukung pencegahan stunting dari lingkungan keluarga."
Inisiatif ini membuktikan bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak selalu harus dalam skala besar, tetapi bisa dimulai dari langkah sederhana yang berpotensi memberikan dampak jangka panjang bagi komunitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI