Mohon tunggu...
Desi Sachiko
Desi Sachiko Mohon Tunggu... lainnya -

Mampir aja ke: http://www.desisachiko.com/ - atau Facebook: https://www.facebook.com/sachiko.desi

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Ajari Anak Menyayangi Hewan

16 Februari 2014   18:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:46 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13924702741221292897

Beberapa hari yang lalu seseorang telah membuang enam ekor bayi kucing yang masih belum terbuka matanya di tempat pembuangan sampah dekat rumah saya. Seperti yang banyak dilakukan orang, bayi-bayi kucing selalu dibuang tanpa induknya. Siang malam mereka menangis kelaparan. Jika tidak ada orang yang mengambil untuk dipelihara, biasanya nasib mereka berujung pada kematian.

Siang ini ibu saya membawa pulang salah satu dari bayi-bayi kucing itu. Tidak ada niat untuk memeliharanya karena keluarga kami sudah memiliki satu kucing yang kami pelihara. Keluarga kami memang penyayang hewan, khususnya kucing. Ibu saya membawa pulang bayi kucing itu karena kakinya terluka dan membengkak empat kali lipat besarnya dari ukuran normalnya. Ternyata penyebabnya adalah ikatan kuat tali plastik yang dilakukan oleh anak-anak pada hari-hari sebelumnya. Apalagi saat ditemukan berada di bawah tumpukan sampah.

Kami mengobati kakinya dan mencoba memberi makan. Namun bayi kucing tersebut belum bisa makan atau pun minum. Dia hanya bisa menyusu pada induknya yang entah ada di mana. Kami mencoba memberikan minum lewat sedotan karena sejak beberapa hari yang lalu tidak ada cairan apa pun yang masuk ke tubuhnya.

Salah satu hal yang mengherankan saya adalah mengapa banyak orang di Indonesia tidak peduli terhadap hewan. Mereka cenderung tidak bersahabat pada hewan. Saya tidak mengharapkan orang-orang untuk memelihara atau memberi makan hewan. Saya hanya berharap tidak ada kekerasan atau ekspoitasi terhadap hewan-hewan, apa pun jenisnya.

Saya sering sekali melihat anak-anak melakukan penyiksaan terhadap hewan, seperti mengikat kaki atau lehernya, menarik-narik, memukul, atau melempar tubuh hewan-hewan itu. Ada juga yang merendamnya dalam air sampai mati. Parahnya para orang tua membiarkan saja kelakuan anak-anak mereka, menganggapnya seperti suatu kewajaran. Anak-anak (mungkin) tidak mengerti dengan apa yang dilakukannya, orang tua yang seharusnya memberitahu bahwa yang mereka lakukan adalah kekejaman yang tidak terpuji.

Jika Anda orang tua, ajarilah cinta kasih pada anak terhadap semua mahluk bernyawa. Anak yang diajarkan mengasihi hewan akan tumbuh menjadi orang yang bersimpati dan lebih manusiawi dalam hubungan sesama manusia. Mereka akan menghormati dan memperlakukan orang-orang yang berbeda dengannya dengan baik. Jika anak terbiasa melakukan kekejaman pada hewan, maka anak akan merasa tidak bersalah jika menyakiti orang lain. Hal ini berbahaya karena akan terbawa hingga dewasa.

[caption id="attachment_295650" align="aligncenter" width="400" caption="pic taken from sellmymobile.com"][/caption]

Sesekali bayangkanlah Anda terlahir sebagai hewan, dengan begitu Anda bisa merasakan penderitaan hewan! Memperlakukan hewan dengan baik adalah salah satu cara bersyukur pada Tuhan karena Anda terlahir sebagai manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun