Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Hindari "Social Loafing" Ketika Kamu Menjadi Anak Magang

2 November 2021   19:42 Diperbarui: 6 November 2021   14:07 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fenomena "social loafing" atau kemalasan sosial saat menjalani kerja magang. Sumber: Kompas.com

Social loafing, salah satu sikap yang harus kamu hindari ketika menjadi anak magang. Sikap yang kamu tanamkan ini bisa menjauhkan dirimu dari pengetahuan baru yang seharusnya kamu dapatkan di saat itu. Benarkah persepsi demikian bisa terjadi? 

Ketika memasuki dunia perkuliahan, pada umumnya, usia telah menginjak angka 18 tahun dan ini merupakan masa transisi di fase remaja. 

Peralihan dari masa kanak-kanak menuju ke masa dewasa, dan pubertas lah prosesnya, yang akan dilanjutkan dengan memasuki fase dewasa muda. 

Tidak jarang, cara pandang yang akan kamu lakukan tentunya pasti akan mulai berubah setahap demi setahap.

Saat memasuki dunia perkuliahan, kamu tidak akan langsung dihadapkan dengan laporan akhir, karena akan ada proses yang dilalui oleh seluruh mahasiwa/mahasiswi yang masih menempuh pendidikan. 


Sederhananya, kamu yang ketika itu baru diterima pada salah satu perguruan tinggi akan mendapatkan label sebagai maba (mahasiswa baru). 

Seiring dengan berjalannya waktu, label tersebut pastinya akan tergantikan ketika kamu telah menaiki tangga per semesternya, dan akan mendapatkan label sebagai kating (kakak tingkat). 

Semakin naiknya usia dunia perkuliahanmu, dan semakin naik ke atas angka semestermu, di saat itulah, kamu mulai belajar pengenalan akan dunia kerja. 

Salah satunya, pada mata kuliahmu akan ada jadwal magang yang akan kamu tempuh untuk menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Pada saat menempuh pendidikan di bangku perkuliahan, saya juga menjadi salah satu mahasiswi magang, sama seperti mahasiswa/mahasiswi lainnya. Ketika itu, saya dan teman-teman saya diterima magang di salah satu badan usaha milik negara. 

Ilustrasi social loafing yang harus dihindari oleh anak magang | sumber: cewekbanget.grid.id
Ilustrasi social loafing yang harus dihindari oleh anak magang | sumber: cewekbanget.grid.id

Melalui kegiatan magang ini, sebagai salah satu pesertanya, saya (dulu sewaktu masih menempuh pendidikan di bangku perkuliahan), dan kamu akan terjun langsung menyaksikan dunia kerja. 

Ibaratnya, pengenalan di tahap awal terhadap dunia kerja yang akan ditempuh setelah dinyatakan resmi mengenakan toga. Kegiatan magang ini pada umumnya akan dilakukan beberapa bulan saja. 

Maka dari itu, sebagai salah satu peserta magang, kamu sendiri harus bisa memanfaatkan waktu yang ada untuk terus belajar. 

Ilustrasi menghindari social loafing | sumber: mamikos.com
Ilustrasi menghindari social loafing | sumber: mamikos.com

Selain itu, kamu sendiri harus bisa menghindari sikap yang tidak perlu kamu lakukan ketika menjadi anak magang, seperti halnya social loafing, karena sikap demikian tidak harus kamu tanamkan di dalam diri. Semua itu dilakukan demi kebaikanmu. 

Dilansir dari sehatq.com bahwa social loafing merupakan fenomena di mana seseorang tidak melakukan segenap daya saat dalam kelompok, karena ada asumsi bahwa pekerjaan atau tugas akan tuntas ditangani oleh rekan lain.

Di dunia kerja, kamu tidak akan menemukan satu bagian yang bekerja secara tunggal, karena setiap bagian yang ada akan saling berkesinambungan satu sama lainnya. Hingga akhirnya menciptakan kerja sama di dalam tim. 

Untuk melihat aktivitas magang, mari dipusatkan pada web series yang ditayangkan pada channel YouTube Bank BRI. 

Web Series Pakai Hati Season 3 | sumber: channel YouTube Bank BRI
Web Series Pakai Hati Season 3 | sumber: channel YouTube Bank BRI

Web series Pakai Hati Season 3 yang diperankan oleh Rizky Nazar ini, mengisahkan tentang pengalaman magang yang dilakukan oleh Ria dan Ian di salah satu badan usaha milik negara. 

Rizky Nazar yang berperan sebagai Bagas, pada saat itu merupakan salah satu bankir muda di Bank BRI. 

Ketika itu, dirinya ikut serta menjadi mentor bagi Ria dan Ian, yang merupakan anak magang di Bank BRI. Dimana Ria dan Ian berada di satu divisi yang sama ketika akan melakukan tugasnya sebagai anak magang. 

Bagas pun mulai menjelaskan terkait tugas yang akan dilakukan...

"Dimana akan ada satu assignment, itu adalah study case tentang pendampingan klaster UMKM. Jadi kalian harus cari tahu, gimana caranya membentuk UMKM ini untuk berkembang dengan produk mereka", ucap Bagas. 

Itulah salah satu tugas yang harus dilakukan oleh anak magang di Bank tersebut, termasuk Ria dan Ian. Tidak hanya itu, akan ada presentasi dari tugas yang diberikan kepada mereka. 

Ria dan Ian pun mulai bekerjasama untuk tugas yang satu ini, dan keduanya pun memutuskan untuk melakukan penelitian terkait klaster tempe. Keduanya pun sepakat untuk terjun langsung kelapangan.

Menurut Ria, dengan terjun langsung ke lapangan akan membuat data keduanya lebih kuat, karena adanya realita, dan Ian pun setuju dengan pendapat Ria.

Jadilah Ria dan Ian melakukan kerjasama untuk melakukan penelitian terkait klaster tempe. Hari presentasi pun tiba, Ria dan Ian berhasil melaksanakan presentasi dengan baik. 

Web Series Pakai Hati Season 3 | sumber: channel YouTube Bank BRI
Web Series Pakai Hati Season 3 | sumber: channel YouTube Bank BRI

Diikuti dengan slide penutup presentasi yang bertuliskan, "the best way forward is together". Hingga di hari terakhir magang batch-62, Ria dan Ian berhasil menjadi pemenang di dalam tugas tersebut. 

Dari sepenggal kisah pada web series di atas, sudah terlihat secara jelas bahwa akan ada kerjasama yang dilakukan oleh masing-masing tim ketika akan melaksanakan magang. 

Terlihat dengan begitu nyata pada alur cerita tersebut bahwa tidak ada social loafing yang terjadi di antara Ria dan Ian, keduanya terus bekerja sama untuk menciptakan hasil yang terbaik. 

Tidak hanya itu, ketika magang telah selesai dilakukan, para mahasiswa/mahasiswi akan membuat laporan magangnya sebagai salah satu tugas kuliah. 

Itulah sebabnya kamu harus bisa menghindari social loafing, agar terciptanya beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan ketika magang, seperti: 

Ilustrasi menghindari social loafing | sumber: cermati.com
Ilustrasi menghindari social loafing | sumber: cermati.com

Pertama, kerjasama itu penting. Pada dasarnya, tidak hanya ketika magang saja, di berbagai macam kegiatan, nyatanya kerjasama harus terus berjalan dengan baik. Sebagai makhluk sosial, jelas saja hal tersebut akan terjadi. 

Seperti halnya kisah magang yang terjadi di antara Ria dan Ian, ketika berada di divisi yang sama, keduanya mampu menyelesaikan tugas dengan baik dan berhasil melakukan presentasi dengan baik pula. 

Meskipun Ria dan Ian pernah berbeda pendapat terkait tugas yang mereka kerjakan. Namun, hal tersebut sangat wajar bila terjadi.

Dan pada akhirnya, Ria dan Ian bisa mendapatkan titik temu dari perbedaan tersebut. Itulah sebabnya butuh komunikasi dan kerjasama yang baik diantara masing-masing pihak. 

Kedua, memahami setiap makna dari tugas yang dilakukan. Poin kedua ini bisa dikatakan saling berkesinambungan dengan poin pertama. 

Ketika kamu berhasil memaknai semuanya, serta memahami bahwa keikutsertaan dirimu di dalam kelompok tersebut merupakan hal yang penting. Secara langsung kamu sendiri akan mendapatkan pengetahuan baru dari apa yang kamu kerjakan tersebut. 

Dengan demikian, kegiatanmu akan berjalan dengan sempurna versi dirimu. Seperti slide penutup presentasi yang ditampilkan oleh Ria dan Ian ketika menjadi anak magang, yakni "the best way forward is together".

Dari kalimat tersebut terlihat begitu jelas, bahwa bersama-sama itu akan jauh lebih baik. 

Ketiga, melihat secara langsung dunia kerja. Diterima di salah satu tempat magang yang diinginkan saja sudah sangat menyenangkan, apalagi bisa menjadi salah satu insan yang ikut serta di dalam perusahaan tersebut. 

Begitu pula yang dirasakan oleh Ria pada kisah web series di atas, ketika berhasil diterima sebagai anak magang di salah satu badan usaha milik negara, Ria tampak bangga dan bahagia. Semuanya terlihat jelas pada episode pertama. 

Sederhananya, dengan kamu memaknai lingkungan sosial yang ada di tempat magang, secara langsung kamu sendiri bisa melihat aktivitas pada lingkungan magangmu. 

Kamu akan melihat dengan begitu nyata, setiap bagian yang ada di dalam suatu perusahaan, lembaga, atau pun instan akan saling bekerjasama antara bagian satu dengan bagian lainnya.

Selain itu, kamu sendiri akan bertemu dengan orang-orang yang berada di lingkungan kerja tersebut. 

Seperti halnya Ria yang bertemu dengan Ian dan berada di tim yang sama, padahal keduanya berasal dari perguruan tinggi yang berbeda. 

Begitu pula dengan Ria dan Ian, yang mengenal seorang bankir muda yang menjadi mentornya di divisi tersebut bernama Bagas dan Robert. 

Ketiga manfaat di atas, baru sebagian kecil dari sekian banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika menjadi anak magang. 

Itulah sebabnya, kamu sendiri harus bisa menghindari diri pada lingkaran social loafing, semua itu dilakukan demi kebaikanmu. 

Dengan kamu malas berkontribusi di dalam suatu tim ataupun kelompok, terlebih lagi ketika sedang melaksanakan magang di salah satu perusahaan, lembaga, ataupun instansi, fakta dominannya, kamu sendiri tidak akan mendapatkan pengetahuan baru yang seharusnya kamu dapatkan pada saat itu, karena sikap yang telah kamu ambil. So, think smart...

Thanks for reading

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun