Philophobia, sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, namun makna dari kata ini langsung berfokus pada sebuah ketakutan akan sebuah "cinta", baikkah bila terus menerus dibiarkan tanpa adanya sebuah solusi?Â
Perasaan mencintai dan perasaan dicintai merupakan sebuah ikatan yang saling berkesinambungan satu sama lainnya.Â
Ikatan ini akan terjalin ketika dua insan di muka bumi ini telah merajut kasih. Timbulnya perasaan cinta juga didasari oleh hati.Â
Terkadang, kehadirannya juga tidak bisa ditebak, kapan, dan di mana seseorang bisa jatuh cinta. Perasaan cinta juga tidak bisa dipaksakan.Â
Salah satunya, ketika seseorang "sedang" tidak ingin berurusan dengan percintaan.Â
Apabila kasusnya berkaitan dengan quirkyalone (bisa di klik di sini), tidak berurusan dengan percintaan pada "periode tertentu" sangat wajar bila dilakukan.Â
Quirkyalone juga didasarkan oleh alasan yang lebih jelas, seperti halnya ingin fokus terhadap pendidikan, ataupun karir yang dimilikinya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk merajut kasih.
Dirinya sendiri yakin, di waktu yang tepat, setelah semua impian yang direncanakannya berhasil didapatkan, tanpa berlama-lama, seseorang yang diinginkannya untuk menjadi pendamping hidup akan diajaknya untuk kejenjang yang lebih serius.Â
Namun ternyata, ada juga seseorang yang takut berurusan dengan percintaan, bukan karena alasan mengejar pendidikan maupun karir yang sedang ditempuhnya (seperti yang telah dijelaskan sebelumnya).Â
Melainkan, berkaitan dengan perasaan yang cenderung takut hadir di dalam diri terkait percintaan yang akan dihadapinya.Â