Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Bahayanya "Erotomania Syndrome" terhadap Delusi Cinta yang Berlebihan

22 Januari 2021   19:39 Diperbarui: 28 Januari 2021   13:21 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi erotomania syndrome | shutterstock via Kompas.com

Kedua, selalu berusaha berkomunikasi dengan objek sasarannya

Di dunia digital seperti sekarang ini sangat mudah melakukan komunikasi melalui dunia maya. Dengan mengetahui nama pengguna ataupun ID dari jejaring sosial yang bersangkutan kita dengan mudahnya melacak namanya melalui fitur pencarian.

Selanjutnya, setelah menemukan akun yang bersangkutan, kita juga bisa berkomunikasi dengannya melalui fitur direct message, misalnya. Biasanya, jejaring sosial selalu menyediakan fitur ini.

Hal seperti ini tentunya sangat menguntungkan bagi para pelaku erotomania, dirinya akan dengan mudah melancarkan aksinya.

Dirinya akan dengan mudah mengirimkan pesan kepada orang yang dikaguminya tersebut. Seakan-akan sedang mencari sang kekasih yang tidak pernah kembali ataupun tidak pernah mengabarinya.

Bila komunikasi yang dilakukan telah sampai pada tahapan berlebihan, bisa menyebabkan terjadinya teror, spam ataupun ancaman melalui pesan yang dikirimkannya melalui direct message tersebut.

Ketiga, sangat terobsesi untuk menemui objek sasarannya

Tindakan selanjutnya adalah sangat terobsesi untuk bisa bertemu dengan objek sasarannya. Kita tetap mengambil ilustrasi di atas tentang mengidolakan seorang penyanyi.

Para pelaku erotomania akan melakukan berbagai macam cara agar bisa bertemu secara langsung dengan objek yang ditujunya. Tidak hanya sekedar menonton konser yang diselenggarakan oleh sang idola saja.

Pelaku erotomania akan melakukan tindakan lebih dari itu, misalnya, mulai mencari tahu jam terbang dari sang idola agar bisa menyaksikannya di bandara, hingga mencari tahu informasi dimana lokasi penginapannya agar bisa terus memantaunya. Terlihat secara jelas bila perilaku ini sudah mencapai level fanatik tingkat dewa, sepertinya.

Keempat, menjelma menjadi penguntitan terhadap objek sasarannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun