Mohon tunggu...
Desy Hani
Desy Hani Mohon Tunggu... Lainnya - Happy reading

Hi, you can call me Desy - The Headliners 2021 - Best in Opinion Kompasiana Awards 2023 - Books Enthusiast - Allahumma Baarik Alaih

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tragedi Kapal Sewol April 2014

5 Oktober 2020   20:19 Diperbarui: 5 Oktober 2020   20:27 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Jeju merupakan sebuah pulau terbesar di Korea Selatan yang terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju merupakan satu-satunya provinsi di Korea Selatan yang memiliki otonomi khusus. Pulau Jeju memiliki cuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang sekali untuk turun salju, sehingga tanaman -- tanaman subtropis dapat tumbuh disana.

Berdasarkan laporan dari BBC, ada dua indikasi karamnya kapal yang sedang dalam perjalanan antara Incheon menuju daerah selatan Jeju.

Ada dugaan, proses belok yang terlalu tajam menjadi penyebab kapal sewol ini tenggelam. Ada pula asumsi, penyebab tenggelamnya kapal sewol ini karena bertabrakan dengan batu.

Akibat tragedi tersebut, kapten kapal Lee Joon-Seok dan beberapa awak kapal lainnya menjalani interogasi dari kepolisian setempat. Diduga kru kapal lalai dan melakukan pelanggaran hukum maritim lainnya.

Salah satu kelalaian Lee Joon-seok pada penanganan pertama setelah tragedi terjadi. Saat itu, dia meminta para penumpang untuk tetap berada dalam kapal saat kapal sudah dalam keadaan miring.

Lee Joon-Soek said :

"The current was very strong, the temperature of the ocean water was cold, and I thought that if people left the ferry without proper judgement, if they were not wearing a life jacket, and even if they were, they would drift away and face many other difficulties"

(Arusnya sangat kuat, suhu air laut dingin, dan saya pikir jika orang meninggalkan feri tanpa persiapan yang tepat, jika mereka tidak mengenakan jaket pelampung, dan bahkan jika mengenakannya, mereka akan hanyut dan menghadapi banyak kesulitan lainnya)

Selama pencarian hingga berbulan-bulan. Pada akhirnya pencarian tersebut menemukan jasad dan benda-benda milik korban. Lewat ponsel, kamera CCTV dan komunikasi radio. Sehingga masyarakat menjadi tahu cerita menegangkan sebelum kapal feri sewol tersebut tenggelam. Salah satunya ialah meskipun kapten dan kru kapal sudah menyadari kapal sewol akan segera tenggelam. Namun para siswa siswi justru diminta untuk tetap berada di kamar mereka masing-masing dan tidak diberi instruksi untuk menyelamatkan diri. Hingga pada akhirnya kapal sewol ini pun tenggelam.


Bahkan sudah ada beberapa film Korea yang terinspirasi dari peristiwa tenggelamnya kapal sewol ini. Seperti Birthday yang dirilis tahun 2019, Criminal Conspiracy yang dirilis tahun 2017, Intention yang dirilis tahun 2018, In The Absence yang dirilis tahun 2018, After Spiring yang dirilis tahun 2018 dan Eyelids yang dirilis tahun 2018. Semua film yang telah ditayangkan tersebut benar-benar menyentuh. Mengisahkan cerita dibalik peristiwa kapal sewol. Tidak ada kata terlambat bila kalian ingin menyaksikan film-film tersebut. Silahkan dipilih ingin mulai menonton dari film yang mana.

Selain film, ada juga beberapa lagu yang kembali diciptakan dan berkaitan dengan peristiwa tenggelamanya kapal sewol. Seperti Spring Day - BTS, You Whom I Love - Shin Yong Jae & Lee Da Won, Stardust - Kim Donghwan, One of These Nights - Red Velvet, Still There, Still Here - Lucid Fall, Red Light - f(x) hingga Always Remember - Tany. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun