Mohon tunggu...
desi guswita
desi guswita Mohon Tunggu... Penulis - Desi Kirana

Do it, get it. Sukai yang kamu buat, buat yang kamu sukai

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangis di Sepotong Tahu Goreng

6 Maret 2020   07:12 Diperbarui: 6 Maret 2020   07:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Kenapa tidak makan tahunya?" Pertanyaan yang pasti kudengar jika bapak menemukan tahu itu di meja makan.

"Untuk bapak saja. Bapak butuh nutrisi."

"Kamu lebih butuh, Nisa. Otak kamu diperas untuk belajar, sedang bapak hanya mengeluarkan tenaga."

Ah, bapak. Kenapa selalu menjawab begitu. Padahal aku ingin bapak selalu sehat dan bugar. Meskipun hidup kami susah.

"Nis, maafkan bapak tidak bisa membahagiakan kamu."
Aku tersentak, andai saja bapak tahu. Aku lebih ingin membahagiakan beliau.

Sepotong tahu itu dimakan bapak dengan sepiring nasi. Rasa sedih membuat ia kesulitan menelan. Selama ini bapak selalu memperhatikan kebutuhanku dan mengabaikan dirinya. Demi kata yang ia ucapkan lirih di telinga ibu sebelum ia berpulang.

"Aku akan jaga Nisa, Maryam. Mendidik dan merawatnya dengan baik. Percayalah!"

Kepedihan atas kepergian ibu, membuat bapak takut melalaikan aku. Tapi, apa daya. Nasib baik belum kami raih. Hingga beberapa tahun setelah aku tamat kuliah, akhirnya Tuhan menjawab doa-doa kami. Aku berhasil mendirikan pabrik tahu rumahan.

Kini bukan hanya sepotong tahu, tapi sudah berkotak-kotak. Sayangnya, bapak tidak bisa menikmati keberhasilanku, karena Allah lebih mencintainya. Bapak meninggal karena asma yang ia derita.

****
Yang mau baca cerbung uni.
Klik hastag di bawah.
#Surga_yang_Tertunda
#Angela
#Rinai
#Suamiku_Untukmu
#Bait_Rindu_Hafsah
#Jebakan_Mertua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun