Mohon tunggu...
Penalis Derry
Penalis Derry Mohon Tunggu... Penulis - Menulis itu mengukir diri untuk masa depan

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik. Founder penasiswa Muara Enim. Penulis pemula yang masih sangat muda. Menulis adalah merancang perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Generasi Merunduk Atau Generasi Menunduk?

26 Februari 2018   00:04 Diperbarui: 26 Februari 2018   00:33 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama setelah mengajar anak-anak mengenai bahaya narkoba. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Namun sayang, seakan-akan kata "merunduk" berangsur-angsur berubah menjadi kata "menunduk" yang sedang dialami oleh kids jaman now (katanya).

Semua orang lebih fokus kepada gawai ketimbang acara pawai. Terlalu mementingkan media sosial dibanding nilai-nilai moral. Tanpa pamrih, rela berjuang untuk mendapatkan internet tanpa uang.

Panjat sosial adalah demam yang sedang menghantui mereka. Mereka mencari sensasi lewat dunia yang tak selalu mencerdaskan penggunanya.

Makan di hotel di unggah ke media sosial. Minum kopi di cafe di potret. Foto di mobil orang di sebar ke temen.

Apa pentingnya merasa mewah padahal diri kita sangat sederhana?

Tak perlulah kegiatan seperti itu diumbar ke dunia luar.

Pada akhirnya, Generasi Menunduk adalah orang-orang yang akan kehilangan beberapa hal yakni :

1. Sahabat atau orang-orang dekat

Orang yang terlalu fokus pada gawai dan isinya akan kehilangan sahabat karena ia akan lebih akrab dengan sahabat pena di sosial media. Akan sangat jarang bahkan berkurang intensitas untuk berkomunikasi dengan sahabatnya. Bukan tidak mungkin akan kehilangan keluarga.

2. Kemampuan Seorang Manusia

Ia akan mengalami kehilangan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Ia cenderung kaku dan tidak akan merasa nyaman bila terlalu lama mengobrol dengan orang secara langsung. Ia juga akan kehilangan kemampuan yang seharusnya dimiliki manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun