Seorang wanita membuka pintu, matanya agak melotot, terlihat masih cantik dalam usia parobaya.
" Nyonya Febriyanti Sulistianingsih ?" tanya DC sebagai pembukaan.
" Betul. Anda ?"
" Namaku Daniel W Asmara. Panggilanku DC alias Dewa Cinta."
" Ah, si Dewa yang sering diceritakan Listi. Ternyata anda datang juga akhirnya."
Entah kenapa DC merasa nada ibu Halisti ini lega seakan sudah lama menunggu kedatangannya.
" Apa Halisti memberitahumu kedatanganku ?" tanya DC.
" Dia belum pulang. Mungkin terjebak macet. Silahkan masuk, " ajak Febriyanti.
DC ikut masuk, ia sudah hapal ruang tamu rumah ini. Ia duduk tanpa disilahkan, sementara Febriyanti menghilang ke dapur. Tak lama kemudian keluar dengan dua gelas minuman merah. DC mengira ia diberi Bloodrain. Ketika dicicipi, ternyata sirup Cocopandan.
" Halisti mengatakan anda seorang penyelidik swasta. Â Apa pekerjaan anda sejenis detektif ?" tanya Febriyanti.