Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

BKT eps 03

28 Februari 2021   14:43 Diperbarui: 28 Februari 2021   14:52 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Bagaimana kalau ia masih mencintai ayahmu, masih menunggunya? Kamu menyodorkan pria lain tentu ia marah padamu,"

" Bagaimana Om tahu mama marah jika kubawa pria untuk menemuinya,?" tanya Halisti.

" Tahu donk. Profesiku 'kan Dewa Cinta, mengurus masalah cinta, kemelut rumah tangga, orang putus cinta, orang bunuh diri karena cinta, balas dendam karena cinta."

" Berarti, Om bersedia menolongku?" tanya Halisti tanpa malu dan segan.

" Coba katakan, apa imbalan yang kamu niatkan tadi dalam pembicaraan sebelumnya?" tanya DC.

" Aku gak punya uang banyak. Jadi,--- kalau Om berhasil membuat ibuku bahagia, aku berniat,--- mencium pipi Om sebagai ucapan terima kasih," kata Halisti dengan sikap malu-malu kucing.

" Aku menolak dicium kamu," ucap DC tandas, langsung membuat Halisti terbengong. " Aku pria yang beristri, punya anak, kamu menawarkan ciuman di depan anakku. Itu namanya pelecehan." Balasnya.

Halisti terbengong semakin hebat. Janno mengacungkan jempol pada ayahnya.

" Sebagai gantinya, kalau ingin berterima kasih padaku, ciumlah pipi DT. Gimana ?" ucap DC dengan gaya menantang.

Wajah Halisti tersipu malu-malu, dan menunduk hingga mirip leher kambing digantungi karung rumput seberat 30 kg.

" Yang lain donk, jangan DT." Ucap Halisti lirih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun