Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Namaku Awai 295-296

12 September 2018   05:20 Diperbarui: 12 September 2018   07:03 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awai menggigil mendengar omogan Hsu Natan. Ia mulai merasa hidupnya terancam. Benarkah jika hutang ibunya semakin membesar, ia akan dijadikan alat untuk membayar hutang?

Untuk menghindari Tiong It, Awai tak berani ke dermaga Sungai Alam. Pulang kerja ia singgah ke kantor pelayaran tempat Akian bekerja. Ia mengajak Akian duduk di dermaga penumpang. Jam 6.30, semua kapal ditambat ke kandang. Dermaga sepi. Awai menceritakan hutang ibu mereka. Akian tak terlihat kaget ketika mendengar cerita Awai.

" Bagaimana membayar hutang-hutang mama?" tanya Awai ketika melihat Akian diam saja.

" Aku tak tahu, Awai. Aku tak punya uang sebanyak itu, aku bahkan belum menabung untuk pernikahanku."

Awai tercenung mendengarnya. Sebentar lagi usia Akian 22 tahun, umur yang pantas untuk menikah. Kalau Akian menikah, semua tanggung jawab atas hutang  ibu mereka akan jatuh ke pundak Awai. Istri memegang uang suami. Gaji Akian nanti pasti dipegang istrinya. Awai merasa sebuah gunung tumbuh dan menghimpitnya.

" Siapa nama bandar judi ?" tanya Awai.

" Namanya  Ban Libu. "

" Di mana dia tinggal,"

Akian membaca niat Awai." Tidak. Jangan menemuinya. Aku tak ingin kamu celaka." Wajah Akian menunjukkan kecemasan.

" Aku hanya ingin berbicara dengannya tentang hutang mama. Aku ingin meminta keringanan." Cetus Awai.

" Tak ada gunanya. Libu bukan orang yang menggunakan perasaan saat berbicara. Tak ada yang berani menentangnya. Ia tak punya keluarga disini, tapi istrinya banyak. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun