Mohon tunggu...
Deri Prabudianto
Deri Prabudianto Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang biasa

Wa/sms 0856 1273 502

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Namaku Awai 229-231

10 Juli 2018   06:01 Diperbarui: 10 Juli 2018   07:33 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Aku tak buru-buru. Ikan yang mau diawetkan hanya seekor. Aku ingin ngobrol sebentar denganmu," Tanpa disilahkan, So Ting Ling menarik kursi dan duduk di hadapan Tiong It, mengumbar senyum termanis yang dimilikinya.

" Mau ngobrol tentang apa ? " tanya Tiong It. Terhadap pembeli ia tak boleh bersikap kasar, demikian ajaran ayahnya.

" Tamat SMA mau kuliah kemana ? " tanya Ting Ling, menatap Tiong It dengan berani.

" Tidak kuliah. Aku harus membantu papa. Untuk mengurus pabrik es tidak butuh pendidikan tinggi. Cukup melayani pembeli dengan baik dan menjaga hubungan yang sudah terjalin dengan pelanggan. "

" Keluarga Wu semua anak-anaknya kuliah ke Jakarta. Keluarga Go anak anaknya kuliah ke Padang. Keluarga Sie anak anaknya kuliah ke Medan. Kenapa kamu tak ikut mereka ?" tanya Ting Ling.

" Keluarga Wu bergerak di bisnis pelayaran, banyak pesaingnya. Mereka butuh pengetahuan manajemen untuk bersaing dengan meskapai pelayaran lain." dalih Tiong It. Ia berteman dengan Wu Ping An, anak keluarga Wu yang tertua. Juga kenal anak paling bungsu keluarga Chang yang berengsek, namanya Chang Tung Huan.

" Keluarga Han juga punya saingan, pabrik es di Bengkalis ada dua." Ting Ling ingin memamerkan pengetahuannya.

" Tiga. Di Selatbaru ada satu." Balas Tiong It.

Ting Ling mengerucutkan mulut, wajahnya berubah cemberut, tapi hanya sebentar. " Kalau tiga malah kamu harus kuliah supaya bisa menang dalam persaingan. Kalau tidak, suatu saat kamu bisa jadi pecundang."

Tiong It tak suka dengan komentar pedas semacam itu. Ia membalas." Teknik membuat es balok sederhana. Siapa saja bisa mendirikan pabrik es asal membeli mesinnya. Yang kupentingkan itu menjaga pelanggan."

" Ngomong yang lain donk, jangan ngomong tentang bisnis. Membosankan." Rengek Ting Ling.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun