Seperti contoh kecerdasan buatan Artificial Intelligence atau biasa disingkat “AI “yang dirumorkan akan banyak menggantikan peran manusia dalam bidang profesi tertentu di masa depan.
Selain itu, cerita mengenai sebuah robot atau mesin canggih yang disalahgunakan, seorang hacker yang membobol data-data orang lain dan serangan siber merupakan contoh tema cerita dari subgenre thriller ini yang mungkin juga menjadi ketakutan terbesar manusia saat hidup di masa depan dengan teknologi yang semakin maju.
Thriller psikologi/Psychological Thriller
Subgenre ini lah yang membuat sebagian orang menjadi mengetahui genre bernama “Thriller”. Karena cerita di subgenre ini, mengeksplorasi kejiwaan dan psikis sang tokoh hingga dampak yang ditimbulkan dari konflik yang terjadi. dalam suatu cerita, tokoh utama biasanya mengalami tekanan batin serta ketidakstabilan mental akibat tekanan masalah yang dialami atau trauma dari masa lalu. sehingga pada akhirnya sang tokoh mempunyai kelainan seperti berkepribadian ganda, atau yang lebih parahnya lagi menjadi psikopat yang membuat adegan film thriller psikologi memiliki unsur slasher dan gore yang kuat sekaligus mengerikan karena terdapat adegan darah yang bertebaran dimana-mana.
Slasher yang dimaksud disini berbeda dari slasher yang ditunjukkan di film horor slasher/jagal. karena dalam suatu adegan film thriller psikologi, biasanya diceritakan setiap karakter yang mengalami kelainan mental ataupun sejenisnya akan melakukan balas dendam dan melakukan tindakkan kekerasan terhadap orang yang menyakitinya. adegan kekerasannya pun tak tanggung-tanggung karena sampai melibatkan banyak darah sebagai pelengkap kengerian yang dilakukan oleh sang tokoh yang berkelainan mental tersebut, yang membuatnya menjadi psikopat bak film jagal. letak perbedaanya adalah film slasher menggunakan tokoh pembunuh/psikopat yang ikonik, yang sudah dikenal, dan mempunyai penggemarnya. sedangkan thriller psikologi lebih mengutamakan tokoh yang memiliki sisi misterius atau rahasia yang tidak bisa ditebak hingga akhirnya melahirkan jiwa psikopat dari sang tokoh sebagai penyelesaian cerita dan konflik yang dialami.
Jika film thriller psikologi mengandalkan alur yang tidak ketebak sehingga membuat penonton terkejut, maka berbeda dengan alur cerita film slasher/jagal yang alurnya mudah diprediksi.
Pesan moral yang disampaikan di subgenre ini juga sangat berhubungan dengan kesehatan mental seseorang, dimana setiap kondisi ataupun lingkungan akan berpengaruh kepada mental seseorang. oleh karena itu buatlah lingkungan yang ditempati memberi rasa nyaman dan penuh kedamaian sehingga membuat keadaan jiwa seseorang menjadi tenang dan jauh dari kata “trauma” yang membuat seseorang ingin melakukan balas dendam terhadap orang yang menyakitinya sehingga melakukan kekerasan hingga membunuh pelakunya yang membuat film thriller psikologi mengandung adegan gore.
Melansir dari sumber wikipedia, gore sebenarnya adalah bahasa umum untuk menggambarkan suatu adegan kekerasan yang ditampilkan secara visual, khususnya gambaran mengenai luka fisik yang serius hingga melibatkan darah, daging, dan organ tubuh manusia. tujuannya untuk menggambarkan kesadisan dan kekerasan yang meyakinkan dari suatu adegan film. biasanya gore kebanyakan tampak dalam film yang berunsur seram dan menegangkan, walaupun di genre lain terkadang juga melibatkan gore dalam suatu adegan tertentu.
Oleh sebab itu film yang menampilkan gore disetiap adegannya membuat penonton menyamakan, genre horor dengan genre thriller padahal kedua genre tersebut berbeda meskipun sama-sama memancing rasa teror dan ngeri penonton.