Namun di luar negeri sendiri,  terdapat banyak  film horor psikologi yang sukses. film Hereditary dan Midsommar adalah contoh film horor psikologi terbaik dan tersukses pada masanya.
Horor Fiksi Ilmiah/Sci Fi Horror
Seperti film Sci Fi pada umumnya yang menampilkan tema ilmiah dan berbau sains, namun di subgenre ini banyak menampilkan kengerian dari eksperimen atau sesuatu yang terjadi di film itu, seperti contoh hasil eksperimen yang gagal,  teror alien pembunuh, monster, dan sebagainya.
Film A Quiet Place adalah salah satu contohnya
dan telah tayang di Platform streaming Netflix.
Horor Jagal/Slasher Horror
Inilah subgenre dari film horor yang mungkin sudah lumayan dikenal orang dengan sebutan "film psikopat". karena di film ini menampilkan tokoh pembunuh atau psikopat yang meneror sekaligus membunuh korbannya dengan cara sadis. ciri khas utama subgenre film ini adalah banyak menampilkan adegan berdarah-darah / gore dari kekerasan atau pembunuhan yang dilakukan sang tokoh psikopat tersebut, sehingga film dengan model seperti ini tidak cocok untuk anak-anak yang masih dibawah umur.
Biasanya karakter/tokoh pembunuh atau psikopat di film slasher digambarkan selalu memegang pisau, gunting, hingga gergaji mesin, dengan pakaian yang berlumuran darah, wajah yang datar, dan terkadang beberapa tokoh psikopat menggunakan atribut salah satunya adalah topeng untuk menambah kesan misterius dan menjadi ciri khas tokoh tersebut.
Salah satu film slasher Indonesia terbaik dan terkenal pada masanya adalah Rumah Dara/Macabre (judul internasional) yang dirilis pada tahun 2009, dan disutradarai oleh The Mo Brothers ( 2 Sutradara Indonesia bernama Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel).
Konon katanya dibalik proses pembuatan film Rumah Dara, film ini menghabiskan sekitar 30 galon darah kambing segar yang dipakai untuk keperluan syuting tanpa diketahui oleh Aktor dan Aktrisnya. tentu supaya efek darah yang ditampilkan di film ini terlihat begitu nyata, sehingga membuat film jagal Indonesia ini dicekal untuk tayang di negeri jiran Malaysia karena mengandung banyak adegan kekerasan dan darah yang membuat film ini tidak lulus sensor sebagai film dengan rating 18+ di Bioskop Malaysia.