Paniai, --- Kepala Distrik Bogobaida, Fransiskus Muyapa, mendapat apresiasi luas dari masyarakat atas kebijakan pembagian dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program Bantuan Sosial (Bansos) Kabupaten Paniai tahun 2025.
Berbeda dengan pola pembagian sebelumnya, Fransiskus mengambil pendekatan langsung dengan turun ke lapangan untuk memastikan bantuan diterima merata oleh masyarakat di kampung-kampung.
"Saya dilantik oleh Bupati Paniai dan sudah menjabat selama empat bulan. Dalam pembagian BLT ini, saya ambil kebijakan sendiri, saya tidak mau bagikan dari Enarotali. Saya minta semua warga kembali ke kampung agar kita bagikan langsung di kampung," tegasnya kepada media, Rabu (12/06/2025).
Distribusi Merata Melalui Gereja, Kebijakan Kadistrik tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat di tujuh kampung se-Distrik Bogobaida. Mengingat jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terus bertambah dan nilai BLT yang terbatas, Fransiskus memutuskan untuk menyalurkan dana tersebut melalui gereja-gereja di setiap kampung.
"Dana dibagikan lewat gereja agar semua warga bisa dapat secara adil. Kami sangat menghargai keputusan itu," ujar Muyapa satu warga kepada media ini.Â
Tokoh pemuda asal Bogobaida, Yosafat Mai Muyapa, menyampaikan rasa salut terhadap kebijakan tersebut. Menurutnya, distribusi bantuan selama ini kerap tidak tepat sasaran karena dilakukan di jalan atau di luar kampung.
"Saya harap 24 Distrik lain di Kabupaten Paniai bisa belajar dari Kadis Bogobaida. Karena selama ini, BLP, Bansos dan bantuan lain sering dibagikan di pinggir jalan, bukan di kampung, dan akhirnya tidak sampai ke masyarakat yang berhak," tegasnya.
Sementara itu, kalangan intelektual juga mendukung langkah Kadistrik sekaligus mendorong perhatian Pemerintah Daerah Paniai terhadap infrastruktur di wilayah tersebut. Mereka menyoroti sejumlah titik jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana banjir.
"Kami minta Pemda Paniai segera memperhatikan akses jalan yang menghubungkan distrik Bogobaida, Bayabiru, dan Siriwo. Banyak ruas jalan terputus dan harus segera direhabilitasi," ujar salah satu tokoh intelektual.