Mohon tunggu...
Dera Estuarso
Dera Estuarso Mohon Tunggu... Guru - -

-

Selanjutnya

Tutup

Catatan

ZugUnruhe 2012

1 Januari 2012   00:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:30 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa spesies burung memiliki dorongan yang sangat kuat untuk bermigrasi. Kegelisahan mereka meningkat bila mereka berada pada tempat yang sama ketika musim berganti. Kemudian, sebagai tanggapan terhadap panggilan alam tersebut, mereka bermigrasi bersama-sama dengan kelompok mereka. Mereka tak kuasa menolak panggilan alam untuk berpindah tempat agar dapat terus bertahan hidup menghadapi musim baru yang semakin sulit.

Dorongan seperti itu disebut zugunruhe.

Yang menarik adalah manusia sepertinya, entah melalui proses evolusi atau lainnya, mewarisi dorongan itu. Zugunruhe. Setidaknya tampak jelas bahwa manusia terus memaknai perubahan dengan ‘kegelisahan’ yang mendorong mereka untuk berubah. Tahun Baru, misalnya, lebih sering diikuti dengan segenggam resolusi, rencana, langkah-langkah dan kiat-kiat memperbaiki situasi -perubahan- untuk menjadi pribadi baru yang semakin baik.

Terlebih lagi dalam atmosfer kehidupan saat ini, rasanya kemandegan bukanlah impian dan status quo bukan lagi posisi yang dibanggakan, apalagi diidam-idamkan. Dorongan untuk terus berubah dari satu kondisi ke kondisi lain yang lebih layak tentu bukanlah hal yang baru, karena kalau begitu adanya, sampai saat ini kita pasti masih telanjang dan memukul-mukul kacang dengan batu. Manusia sudah dirancang untuk menjadi ‘gelisah’ bila tidak berubah. Rasa gelisah ini menjadi pendorong yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dipelihara dalam kelompok manusia yang terwujud dalam keluarga. Setiap generasi menerima warisan ini dan memeluknya, sadar atau tidak, menjadi bagian yang tak terpisahkan. Dorongan yang tak kuasa mereka tolak. Mungkin karena itulah, setiap kali menghadapi pergantian tahun, kegelisahan itu otomatis muncul. Karena warisan “zugunruhe” yang telah mendarah daging, kita tahu bahwa musim yang akan datang tidak dapat disepelekan; bahwa musim yang akan datang akan menghadirkan tantangan dan kesulitan yang tidak lebih mudah dari musim yang lalu. Akhirnya, mau tidak mau kita harus berubah, menyiapkan strategi agar kita tidak mandeg, tidak punah dan lalu hilang dari peredaran. Beberapa orang memuaskan dorongan itu dengan semakin mendekatkan diri pada alam, dengan sang pencipta, yang lain dengan keluarga dan teman, dan banyak lagi dengan cara mereka sendiri, meningkatkan hubungan dengan siapapun dan apapun yang terus membuat mereka terhubung dengan dunia. Yang terpenting adalah: jarang dorongan itu tinggal diabaikan.

Zugunruhe! 2012.

Selamat Bertahan Selama Setahun Ke Depan.

image source: elsasalone.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun