Mohon tunggu...
Den Reza Alfian Farid
Den Reza Alfian Farid Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Terkadang ku lupa pernah berpikir apa.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Self-Efficacy Penting dalam Meningkatkan Prestasi?

23 Juni 2023   19:00 Diperbarui: 23 Juni 2023   19:08 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by javier trueba on Unsplash 

Misalnya nih, kalo udah pernah sukses menyelesaikan tugas yang serupa, kita jadi lebih percaya diri bisa melakukan lagi. Atau, lihat teman atau idola kita yang berhasil, bisa memberi motivasi tambahan. Lalu, siapa yang gak senang diberi semangat? Kata-kata positif dari orang lain juga bisa membantu, loh. Dan tentu saja, kondisi fisik dan emosi kita yang baik akan memengaruhi self-efficacy kita.

Self-Efficacy dalam Dunia Kerja

Bukan cuma di sekolah atau kampus, self-efficacy juga penting di dunia kerja, loh. Yakin bisa menyelesaikan tugas dengan baik akan membuat kita lebih produktif, gengs. Bayangin aja, kerja dengan hati riang gembira karena yakin bisa, pasti hasilnya juga lebih maksimal, kan?

Nah, bayangin sebaliknya. Kerja tapi selalu merasa gak bisa, gimana hasilnya? Gak cuma hasil kerja yang gak maksimal, kesehatan mental juga bisa terganggu, loh. Jadi, buat kalian yang udah kerja atau akan kerja, ingat selalu untuk bangun self-efficacy kalian, ya.

Self-Efficacy dan Kesehatan Mental

Nah, self-efficacy juga berpengaruh terhadap kesehatan mental kita, lho. Percaya diri bahwa kita bisa menyelesaikan masalah atau tantangan akan membuat kita lebih tenang dan gak mudah stres.

Sebaliknya, gak percaya diri bisa membuat kita cemas dan depresi. Jadi, bangun self-efficacy juga penting untuk menjaga kesehatan mental kita, gengs.

Contoh Kasus Self-Efficacy

Untuk lebih jelasnya, coba deh bayangin ini. Ada dua orang, A dan B, yang mendapatkan tugas yang sama dari dosen mereka. A merasa yakin bisa mengerjakan tugas itu, sementara B merasa ragu. Akhirnya, A mengerjakan tugas itu dengan semangat, sementara B melakukannya dengan setengah hati. Hasilnya? Tentu saja A mendapatkan nilai yang lebih baik daripada B. Nah, itu adalah contoh bagaimana self-efficacy bisa mempengaruhi prestasi kita.

Self-Efficacy dan Hubungan Sosial

Self-efficacy tak hanya mempengaruhi prestasi dan kesehatan mental, tetapi juga hubungan sosial kita, lho. Percaya diri bahwa kita bisa berinteraksi dengan baik dengan orang lain tentunya akan membuat hubungan sosial kita lebih harmonis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun