Mohon tunggu...
Dennis Baktian Lahagu
Dennis Baktian Lahagu Mohon Tunggu... Lainnya - Penghuni Bumi ber-KTP

Generasi X, penikmat syair-syair Khairil Anwar, fans dari AC Milan, penyuka permainan basketball.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebenarnya Maignan vs Napoli, Empat Fakta Laga Milan vs Napoli Leg I Perempatfinal Liga Champion

13 April 2023   19:07 Diperbarui: 13 April 2023   19:24 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang menit ke 40, Brahim Diaz berlari kencang menggiring bola ke arah depan, tanpa pengawalan merangsek masuk lini pertanahan Napoli. Di depan tampak Giroud membuka ruang. Tapi Brahim tidak mengoper kepada Giroud. Disinilah kejelian Brahim. Dia tahu, Giroud dalam posisi offside. Bola dikakinya segera berpindah ke kaki Leao yang berlari bebas di sisi kiri zona pertahanan lawan. 

Menerima bola dari Brahim, Leao tidak berlama-lama segera melepaskan operan menyilang membelah penalty area Napoli yang dijaga ketat bek-bek Napoli. Disitu ada Giovanni Di Lorenzo, Amir Rrahmani, Kim Min Jae dan Mario Rui.

Brahim berada di depan gawang Napoli dengan penjagaan ketat, berjarak dengan Giroud yang bergerak segaris. Bola meluncur keras menyilang. Operan keras Leao diterima Bennacer yang berlari di sisi kanan area pertahanan Napoli. Mario Rui terlambat menutup pergerakannya. Bola langsung ditendang keras kearah gawang Alex Meret dan gol, bola menerabas masuk tanpa bisa ditahan Meret. Istvan Kovacs melihat jam tangannya. Tepat menit ke 40, tendangan keras Bennacer sah berbuah gol yang mengubah skor 1 - 0 untuk keunggulan AC Milan.

Gol Bennacer bertahan sampai Kovacs meniup peluit panjangnya di akhir Babak II. Hasil tersebut membuka peluang bagi AC Milan untuk melaju ke babak selanjutnya walau harus bertemu kembali dengan Napoli pada Leg II terlebih dahulu.

Pertandingan yang tersaji di Stadion San Siro tadi malam cukup menarik. Kedua tim memperagakan permainan saling menyerang dan bertahan. Walau demikian jelas terlihat dominasi Napoli yang sering membuat pasukan asuhan Sefano Pioli sering kerepotan yang membuat para fans AC Milan harus sering menahan nafas.

Laga AC Milan vs Napoli pada Leg I Perempatfinal Liga Champion 2023 yang berlangsung di San Siro meninggalkan beberapa fakta pertandingan yang cukup menarik untuk disimak.

Pertama, kepemimpinan wasit Istvan Kovacs asal Rumania mendapat sorotan tajam dari kedua tim. Reaksi keras disampaikan Luciano Spalletti. Dia menganggap Kovacs tidak konsisten dalam memimpin. Kartu kuning kedua yang diterima Anguissa dianggap tidak perlu. Sorotan juga ditujukan pada kartu kuning Kim Min Jae yang 'hanya' melakukan pelanggaran ringan.

AC Milan sebagai tuan rumah juga tak kalah geram dengan Kovacs. Sang Kapten Calabria menunjukkan ketidakpuasannya dengan marah-marah ke wasit saat laga sudah usai. Calabria protes atas keputusan Kovacs tidak menghadiahkan penalty kepada Milan atas pelanggaran yang dilakukan Lobotkan terhadap Alexis Saelemaekers di kotak penalty Napoli.

Kedua, keputusan-keputusan yang diambil Istvan Kovacs perlu dipertanyakan. Bagaimana tidak, keputusannya dalam memimpin laga menghasilkan sembilan kartu kuning, tiga untuk Milan dan enam untuk pemain Napoli plus satu kartu merah untuk Anguissa. Memang atmosfer laga sesama tim asal Italia ini berlangsung ketat dan panas. Kovavs sampai harus meniup 29 kali peluitnya akibat pelanggaran-pelanggaran yang terjadi.

Ketiga, Maignan versus Napoli. The Magic of Mike. Yah, kehadiran Mike Maignan dibawah mistar gawang AC Milan begitu berarti. Dapat dikatakan dialah sebenarnya kunci Milan tidak kebobolan pemain-pemain Napoli. 

Dalam laga malam tadi, Napoli memiliki penguasan bola 53 persen berbanding 47 persen milik Milan. Pemain-pemain Napoli juga mampu melepaskan 16 percobaan tembakan yang enam diantaranya tepat mengarah ke gawang. Jika bukan karena Maignan, enam shoot on goals tersebut dapat terkonversi menjadi gol.

Bagaimana dengan Milan? Dari 12 percobaan tembakan hanya 2 yang tepat mengarah ke gawang dan 1 mengenai mistar. Milan cukup beruntung saja, tendangan Bennacer mampu membuahkan gol saat Alex Meret sedikit lengah dalam mengantisipasi.

Keempat, gol Bennacer memberikan Milan kemenangan beruntun atas Napoli setelah seminggu sebelumnya, pada lanjutan laga Serie A, Rossoneri berhasil mengalahkan klub berjuluk Partenopei dengan skor 4-0.

Pertandingan yang cukup melelahkan bagi kedua tim yang sama-sama berhasrat melanjutkan pertualangannya sejauh mungkin di Liga Champion. Napoli punya motivasi tambahan seiring kekalahan pada pertemuan terakhir. Namun harus diakui, tidak mudah untuk mengalahkan Milan, sang pemilik 5 gelar Liga Champion. Hanya saja, Milan harus belajar dari sederet fakta pertandingan malam tadi jika tidak ingin tersingkir. 

Di sisi yang berbeda, kita patut menantikan upaya Napoli membalikkan kemenangan Milan malam tadi pada laga Leg II Perempatfinal Liga Champion di Stadio Diego Armando Maradona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun