Mohon tunggu...
Denisya 1
Denisya 1 Mohon Tunggu... karyawan swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Strategi Forex dan Trading Emas

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Era Kenaikan Suku Bunga? Antisipasi Portofolio Investasi Anda

8 April 2014   20:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:54 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Maret lalu pasar dikejutkan dengan pernyataan dari Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, yang menyatakan bahwa kenaikkan suku bunga di AS bisa saja terjadi di awal tahun 2015. Ia juga mengatakan bahwa The Fed bisa mulai menaikkan suku bunganya dalam enam bulan kedepan setelah program pengurangan stimulus (tapering) berakhir pada akhir tahun ini.

Yellen mengeluarkan pernyataannya ini bersamaan dengan keputusan The Fed yang kembali mengurangi program pembelian obligasinya sebesar $10 miliar menjadi $55 miliar. Ini merupakan pengurangan yang ketiga kalinya sejak stimulus ini diluncurkan tahun lalu. Banyak pengamat yang memprediksi apabila program pembelian obligasi ini berakhir di akhir tahun ini maka suku bunga akan dinaikkan sekitar bulan April tahun depan.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Presiden The Fed negara bagian Atlanta, Dennis Lockhart, yang menyatakan bahwa The Fed kemungkinan akan mulai menaikkan suku bunganya setidaknya pada semester kedua tahun 2015. Meskipun demkian kenaikan suku bunga akan berlangsung secara bertahap sebab sektor tenaga kerja memerlukan waktu untuk pulih akibat resesi.

Sebenarnya apa yang menarik dari rencana kenaikkan suku bunga di AS ini dan apa dampak yang akan ditimbulkan di pasar finansial? Pertanyaan yang timbul adalah apakah era suku bunga rendah akan segera berakhir. Pertumbuhan negara negara maju yang sebelumnya terpukul akibat krisis finansial pelan-pelan mulai menunjukkan recovery, terlihat dari data ekonomi yang dirilis. Meskipun pertumbuhan ekonomi yang terjadi belum menunjukkan kenaikan yang signifikan, namun pengamat yakin pertumbuhan ekonomi global akan terus tumbuh.

Mundur ke belakang, tepatnya tanggal 13 Maret lalu, ada berita yang menarik yaitu bank sentral New Zealand akhirnya menaikkan suku bunganya. New Zealand menjadi negara maju pertama yang menaikkan tingkat suku bunganya. Bukan tidak mungkin kebijakan serupa juga akan diambil oleh The Fed serta bank sentral negara maju lainnya.

Lalu efek domino apa yang akan terjadi dari isu kenaikan suku bunga ini terhadap pergerakan harga di pasar finansial?

Untuk memahami efek yang terjadi di pasar kita harus paham bagaimana kondisi perekonomian saat ini, seperti terlihat pada gambar business cycle di bawah ini :

Kalau kita lihat perkembangan perekonomian saat ini bisa dikatakan tengah berada dalam stage 4 atau pertumbuhan ekonomi mulai mengalami ekspansi meskipun belum berada dalam puncaknya. Biasanya saat ekonomi memburuk atau mengalami kontraksi maka suku bunga akan diturunkan atau bank sentral akan menganut kebijakan easy money policy.

Jika ada peluang The Fed akan menaikkan suku bunganya, maka tidak menutup kemungkinan akan diikuti bank bank sentral lainnya. Ini berarti perekonomian sudah memasuki stage ekspansi meskipun belum benar-benar solid.

Jika benar kondisi saat ini berada dalam stage 4 berarti kita bisa berasumsi harga komoditas, saham serta indeks saham dan juga high yield currencies (seperti Aussie) trend-nya akan mengalami kenaikan. Sebaliknya, obligasi atau low yield currencies seperti Yen dan Swiss Franc akan melemah.

US Dollar Index.                                                          .S&P 500

139693851159538019
139693851159538019
13969385881583127620
13969385881583127620

GOLD.                                                               . AUD/USD

1396938782799061893
1396938782799061893
13969388281386224030
13969388281386224030

Kalau empat grafik diperhatikan, sejak awal tahun 2014 terlihat US Dollar index trendnya cenderung turun sementara untuk S&P 500 yang mewakili kinerja bursa saham terlihat mengalami kenaikan. Demikian juga dengan emas yang juga cenderung masih dalam trend naik, hal yang sama juga dialami oleh AUD/USD yang mewakili high yield currencies.

Dengan mengetahui gambaran perbandingan beberapa instrumen investasi diatas kita bisa melihat atau mendapat gambaran kira-kira kemana arah pergerakan harga dari instrumen yang kita pilih. Namun, ini untuk jangka panjang, bukan untuk acuan jangka pendek.

Glossary :

  • High Yield Currencies : Mata uang yang bisa memberikan imbal hasil atau bunga yang tinggi
  • Low Yield Currencies : instrument investasi yang bisa mempunyai imbal hasil atau bunga yang rendah

Ubahlah Peluang Diatas menjadi tambahan Asset anda. Manfaatkan Rekomendasi Demo Account Ini untuk berlatih

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun