Mohon tunggu...
Denisa Afifia Zahra
Denisa Afifia Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Tertarik pada topik dan isu kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat dalam Menangani Krisis Kesehatan Mental di Era Digital

26 Agustus 2025   21:27 Diperbarui: 26 Agustus 2025   21:27 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era digital ini, teknologi telah membawa berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia. Akses informasi yang sangat cepat dan komunikasi tanpa batas merupakan salah satu dampak positif dari globalisasi. Media sosial kini tidak hanya digunakan oleh kalangan orang dewasa, tetapi juga sudah akrab di kalangan anak-anak. Fenomena ini membawa dampak positif, seperti memudahkan komunikasi dan membuka ruang kreativitas, namun juga menimbulkan sisi negatif, antara lain berkurangnya interaksi tatap muka, munculnya kecanduan gawai, hingga meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental. Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya (WHO, 2022). Krisis mental di era digital bukanlah suatu hal yang asing terutama di kalangan remaja.. Seseorang dapat mengalami depresi, kecemasan hingga rasa kesepian akibat penggunaan media social yang berlebihan. Gangguan cemas merupakan jenis gangguan mental yang paling umum terjadi di kalangan remaja (Lestari,dkk 2024). Terjadinya krisis mental dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti paparan bullying atau komentar negatif di media sosial, rasa takut ketinggalan tren atau momen tertentu, kecanduan gawai, serta dorongan untuk selalu tampil sempurna sesuai standar yang ditampilkan di dunia maya. Dampak yang ditimbulkan dari krisis kesehatan mental ini tidak sekadar memengaruhi kondisi psikologis atau menurunkan tingkat kepercayaan diri suatu individu, tetapi juga berdampak pada aspek fisik dan juga produktivitas sehari-hari. Seseorang dapat mengalami gangguan tidur, konsentrasi, menurunnya prestasi di kalangan remaja, dan menurunnya performa kerja di kalangan orang dewasa. Terlebih lagi, kesehatan mental dapat memicu penyakit yang lebih serius. Kondisi ini jelas dapat menghambat sumber daya manusia yang seharusnya menjadi kekuatan bangsa dalam era digital. Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam meningkatkan upaya pencegahan, promosi, dan penanganan krisis kesehatan mental di era digital. Peran-peran tersebut antara lain pertama, mengedukasi dan promosi kesehatan mental melalui peran media social dalam edukasi kesehatan. Dengan adanya media sosial, penyebaran informasi mengenai kesehatan mental bisa lebih cepat dan luas. Selain itu, dapat mengadakan kampanye tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Kedua, tenaga kesehatan masyarakat berperan dalam mendeteksi dini gangguan kesehatan mental, terutama pada kalangan remaja. Deteksi dini menajdi suatu langkah awal yang penting karena remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap tekanan akibat perkembangan era digital pada media sosial. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan survei kesehatan mental di sekolah ataupun sosialisasi pada guru dan orang tua mengenai tanda-tanda awal depresi atau kecemasan pada anak Ketiga, membuat program untuk mendukung lingkungan yang suportif. seperti membentuk komunitas digital yang suportif dengan grup dukungan di media social untuk memotivasi dan membangun empati dan menyediakan layanan konseling online yang bekerja sama dengan pihak seperti psikolog, sekolah, atau lembaga kesehatan lainnya. kehadiran konseling online cukup relevan untuk era sekarang dimana menyesuaikan remaja yang masih sungkan untuk berkonsultasi secara tatap muka. Krisis kesehatan mental merupakan tantangan nyata yang tidak bhisa diabaikan atau disepelekan. Penggunaan teknologi yang berlebihan tanpa pengendalian juga menimbulkan dapat menimbulkan masalah serius baik psikis maupun fisik. Oleh karena itu peran tenaga kesehatan Masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan, promosi, serta penanganan gangguan mental. Edukasi kesehatan melalui media social, deteksi dini, hingga penyediaan layanan konseling meruapakan Langkah-langkah awal startegis yang bisa dilakukan. Dengan begitu, seseorang terutama generasi muda diharapkan mampu untuk menggunakan teknologi sebaik-baiknya agar tidak terbawa dampak negatif dari globalisasi digital.

DAFTAR PUSTAKA 

Lestari, dkk (2024). Tantangan psikologis: Krisis kesehatan mental anak muda di era digital. Jurnal Pendidikan Inovatif. 

WHO. (2022). Mental health. World Health Organization Regional Office for Europe. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengtheningourresponse. (diakses tanggal 22 Agustus 2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun