Mohon tunggu...
Deni Purnama
Deni Purnama Mohon Tunggu... Desain Grafis

Nama saya Deni Purnama, teman-teman di kelas akrab memanggil saya dengan panggilan Bang Den. Saya lahir di Lampung tanggal 23 Juli 1994, saya mulai merantau ke Tangerang pada tahun 2012, dan saat ini saya tinggal di kos-kosan didaerah Ciledug. Selain menjadi mahasiswa di Universitas Pamulang, saat ini saya juga sedang menggiati beberapa hal baru yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Jika sebelumnya saya pernah mengajar di dalam kelas, kali ini saya membagikan pengetahuan dan pengalaman yang saya punya lewat video. Orang-orang biasa menyebut profesi ini sebagai YouTuber. Prestasi yang masih saya ingat betul, tahun 2009 ketika saya masih menduduki bangku Sekolah Menengah Kejuruan, saya berhasil meraih penghargaan Aktor Terbaik di Liga Teater SLTA se-prov Lampung, kemudian mewakili Sekolah untuk mengisi pertunjukan Teater bareng salah satu artis komedian Tesy. Tahun 2014 saya pernah menjadi kepala toko di salah satu perusahaan percetakan di daerah Ciputat. Tahun 2015,saya kembali ke kampung halaman, disana saya menjadi guru Bahasa Indonesia dan guru ekstrakurikuler Teater, kemudian menjadi pengajar Teater untuk Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Pringsewu. Tahun 2017 saya kembali lagi merantau ke Tangerang dan menjadi kepala toko di salah satu perusahaan percetakan di daerah ciledug sampai 2019. Tahun 2020 lalu pindah pekerjaan dan kembali menjabat kepala toko percetakan di vendor AEON Mall Indonesia, Mall Grand Indonesia dan OT Group.

Selanjutnya

Tutup

Book

Sayang Ada Orang Lain (Resensi Cerpen)

18 Oktober 2022   12:54 Diperbarui: 18 Oktober 2022   15:30 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karya : Utuy Tatang Sontani

Edisi  : Cetak. 2

Penerbitan : Jakarta, Balai Bustaka Tahun 2002

ISBN : 979 - 666 - 664 - 2

Kilas Biografi Penulis:

Utuy Tatang Sontani dilahirkan di Cianjur pada tanggal 1 Mei 1920. Dramawan berdarah Sunda ini kelak di kemudian hari dikenal sebagai salah  seorang sastrawan Angkatan 45 terkemuka. Karyanya yang pertama adalah Tambera (versi bahasa Sunda 1937), sebuah novel sejarah yang berlangsung di Kepulauan Maluku pada abad ke-17. Karya-karya Utuy sejak awal memang selalu mencerminkan kecenderungan pikiran-pikirannya yang sangat rasional (penganut paham materialisme), menolak kekolotan dan menentang “idealisme-idealisme” yang tidak realistis tetapi juga dikenal sebagai penulis yang humanis. Dalam beberapa karya-karya (seperti Sayang Ada Orang Lain, Awal dan Mira, Bunga Rumah Makan) selain mencibir moralitas dan dogma agama, yang dimunculkan lewat tokoh-tokoh ustad. Utuy juga menentang dan melakukan pembelaan terhadap tokoh-tokoh yang mengalami eksploitasi secara stratifikasi sosial dan mereka yang menjadi korban ketidakadilan (manusia-manusia marjinal) yang dilakukan oleh orang-orang kaya. Lakon-lakon tersebut mengaris bawahi dampak-dampak psikologis orang-orang marjinal tersebut akibat tekanan dan himpitan materi tetapi di sisi lain, juga menegaskan pentingnya harkat kemanusiaan.

Dokpri
Dokpri

Sinopsis :

Cerpen ini bercerita tentang kehidupan sepasang suami istri ( Mini dan Suminta ) yang dilumuri dengan kemelaratan, pendapatan yang di peroleh oleh ( Suminta ) tidak bisa mencukupi kehidupan sehari-hari mereka. Disuatu waktu Mini ( Istri Suminta ) mulai berfikir ingin membantu kondisi perekonomian keluarga mereka yang kekurangan itu. Tiba-tiba saja H. salim datang memberikan kabar kepada Suminta bahwa istrinya telah melakukan perbuatan yang dilarang agama, suminta yang sebelumnya tidak terfikirkan buruk tentang sosok istrinya seketika marah dan merasa kecewa. Yang benar-benar membuat marah adalah, ada andil Hamid dalm perbuatan tidak baik istrinya itu. Sebelumnya hamid memang sudah menyarankan Suminta untuk mengambil jalan pintas dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya agar keluarganya terselamatkan. Namun tidak disangka ternyata Hamid telah mempengaruhi istrinya untuk mengambil jalan pintas juga.

Pertengkaran hebatpun terjadi antara Suminta dan Mini sampai-sampai Suminta memutuskan untuk meninggalkan Mini seorang diri. Namun tiba-tiba datang H salim datang bukannya untuk mererai namun membuat panas pertengkaran mereka. Dengan berat hati pertengkaran itu di akhiri dengan perginya Suminta meninggalkan Mini seorang diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun