Perkembangan teknologi ke arah net zero emission adalah sebuah keniscayaan. Banyaknya isu lingkungan mengenai pemanasan global, emisi karbon, dan lain sebagainya menggerakkan dunia untuk beralih ke sumber energi ramah lingkungan.
Salah satu sumber terbarukan dan ramah lingkungan yang populer adalah energi listrik dari sel panel surya.
Sel surya ditemukan oleh Edmond Becquerel pada tahun 1839. Sel surya dapat mengonversi sinar matahari menjadi arus listrik dengan memanfaatkan efek photovoltaic.
Salah satu bahan baku sel panel surya adalah pasir kuarsa, lebih tepatnya pasir kuarsa dengan tingkat kemurnian tinggi. Kuarsa dianggap memiliki kemurnian tinggi apabila mengandung kurang dari dari 50 ppm (part per million) unsur pengotor yang terdiri dari unsur jejak seperti B, Li, Al, Ge, Ti, Fe, Mn, Ca, K, Na dan P.
Tren pasar dan teknologi ini menjadi ni merupakan peluang emas bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian. Selain dapat memperoleh manfaat dari pertambangan pasir kuarsa, peluang meraup keuntungan dari proses hilirisasi juga tidak boleh dilewatkan.