Seiring perkembangan zaman, perkembangan dunia Ilmu pengetahuan dan Teknologi selalu berkembang secara pesat, perkembangan dunia ilmu Pengetahuan dan Teknologi tak lepas dari dunia Pendidikan. Dengan majunya sistem pendidikan secara otomatis akan mencetak generasi cerdas, dari generasi yang yang cerdas ini kemudian menghasilkan inovasi inovasi terbaru dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu perlu teknologi informasi yang ideal untuk penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran disekolah.
Melalui kemajuan teknologi Informasi tersebut seorang pendidik tidak hanya akan terbantu dalam mempermudah dan mengefektifkan pembelajaran dikelas, namun juga akan membuat proses pembelajaran dikelas tidak terasa membosankan dan kaku, namun akan menjadi menyenangkan. Seorang pendidik harus mampu memilih media pembelajaran yang tepat agar penyampaian materi menjadi efektif dan efisien bagi murid muridnya.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.materi tersebut berguna sebagai bekal siswa untuk menghadapi lingkungan sosialnya baik dimasa sekarang maupun masa depan nanti.
Salah satu materi yang ada dimata pelajaran IPS adalah materi sejarah, dalam memahami materi sejarah siswa SMP dituntut untuk menggunakan daya ingat dan memahami yang tinggi, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi sejarah ini dikarenakan beberapa siswa tidak memiliki bakat dalam menghafal materi.Â
Banyak dari kalangan pendidik yang masih mengandalkan membaca dan menghafal sebagai metode pembelajaran sejarah, hal inilah yang perlu diperhatikan lagi oleh pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memilih media pembelajaran, agar materi yang disampaikan kepada murid bisa lebih tersampaikan lagi dengan mudah.Â
Secara sederhana, media pembelajaran adalah alat-alat bantu yang digunakan untuk menunjang pelaksanaan proses belajar mengajar, mulai dari buku sampai penggunaan perangkat elektronik dikelas. Media pembelajaran berfungsi untuk memviusalisasikan materi yang sulit dipahami menjadi lebih mudah dipahami oleh peserta didik
Drama sebagai sebuah seni ternyata dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif disekolah, khususnya materi sejarah yang banyak mengulas tentang kejaduan masa lampau yang sudah terjadi. Kata drama berasal dari bahasa Yunani "Draomai" yang berarti berbuat, berlaku, bertindak. Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan.Â
Berdasarkan etimologi (asalusul bentuk kata), kata drama berasal dari bahasa Yunani dram yang berarti gerak. Tontonan drama memang menonjolkan percakapan (dialog) dan gerak-gerik para pemain (akting) di panggung. Drama tersebut memeragakan sebuah kisah atau cerita yang sudah ditulis dalam naskah, sehingga penonton dapat langsung menikmati dan menonton cerita tanpa harus membayangkan suasana kejadian
Drama yang dijadikan sebagai media pembelajaran untuk materi sejarah dalam mata pelajaran IPS di SMP dapat dibuat dalam bentuk film atau audio visual dan jika memungkinkan dapat juga dikembangkan berupa pementasan langsung oleh murid murid sebagai lakon atau peraganya. Dengan memilih drama berbasis audiovisual, para peserta didik akan lebih mudah lagi dalam menerima informasi yang akan dijelaskan oleh guru.
penggunaan drama sebagai media pembelajaran IPS materi sejarah disekolah mempunyai keunggulan atau kelebihan tersendiri yaitu Dapat meningkatkan kualitas belajar peserta didik, Peserta didik dapat langsung melihat dan menonton kejadian sejarah, serta dapat merasakan dan langsung mengambil pelajaran dari materi yang ditampilkan.
Selain itu materi drama sejarah sudah banyak tersedia di Internet, Guru hanya tinggal memilih materi yang sesuai dengan materi yang akan diajarkannya dikelas. Dalam pengembangan lanjutan, siswa dapat diberi tugas untuk pementasan drama sejarah dimana para murid sebagai pemainnya, sehingga murid tidak hanya mendapat materi sejarah saja, namun kecakapan public speaking dan rasa percaya diri dapat diasah dan dikembangkan
