Mohon tunggu...
Daniel Panjaitan
Daniel Panjaitan Mohon Tunggu... -

Memahami dan lebih peka dengan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menyelamatkan Generasi Muda dari Bahaya Jejaring Sosial (Social Network)

10 Maret 2014   22:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05 1745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh jejaring sosial memang sudah tidak bisa lagi dipungkiri. Facebook,Twitter,BBM(BlackberryMesengger),WhatsApp,WeChat,Instagram,Path,Line dan sebagai nya sudah tak asing lagi bagi kita. Pengaruhnya sudah merebak ke kalangan mana saja baik orang tua,dewasa,remaja bahkan anak-anak sekalipun. Kini penggunaan nya pun tidak hanya digunakan oleh kalangan atassemata, tapi sudah digunakan oleh berbagai kalangan tanpa memandang usia,status sosial,pekerjaan maupun kebudayaan. Tapi semua hal ini tidak terlepas dari perkembangan internet yang begitu pesat dengan segala kemudahan yang diberikan yang memungkinkan kita lebih cepat untuk menerima jejaring sosial ini. Namun ada hal yang paling penting yang membuat jejaring sosial ini begitu menjamur yaitu penawaran menarik yang diberikan oleh operator jaringan seluler seperti ”paket internet” yang murah dan mudah yang membuat kalangan mana saja bisa menikmati berbagai fitur yang ada di jejaring sosial. Selain itu dalam mengakses berbagai jejaring sosial ini kita tidak perlu ribet harus menggunakan PC (Personal Computer),ataupun laptop. Semua jejaring sosial ini bisa diakses hanya dengan menggunakan mobile phone (Handphone) sehingga memudahkan para pengguna untuk mengakses lebih cepat, mudah, dan praktis.Karena berbagai alasan ini lah tidak berlebihan jika dikatakan bahwa jejaring sosial tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat terutama para generasi muda.

JEJARING SOSIAL??WE CAN DO IT EVERYTHING.

Kata-kata ini mungkin sangat cocok dengan gaya hidup generasi muda saat ini. Disini mereka dapat melakukan apa saja yang mereka inginkan yang mungkin terkadang tidak mereka dapatkan di dunia nyata. Dengan beragam fitur menarik yang diberikan anak muda semakin lebih tertarik untuk mengelolanya. Situs jejaring sosial memungkinkan kita untuk terhubung satu sama lain dengan lebih mudah dan cepat. Kita dapat berkomuniaksi satu sama lain tanpa terhubung waktu dan tempat. Dengan hanya membuka akun jejaring sosial kita, kita dapat mengetahui dan berkomunikasi dengan siapa saja di belahan dunia ini.

Facebook,Twitter,BBM adalah sebagian situs jejaring sosial yang sedang populer di kalangan anak muda sekarang. Membahas lebih jauh tentang jejaring sosial ini, mungkin kita bertanya-tanya apa saja pelayanan yang diberikan oleh situs jejaring sosial sehingga anak muda begitu cepat menerima dan beradaptasi dengan jejaring sosial ini. Perlu diketahui bahwa banyak manfaat yang bisa kita ambil dari keberadaan situs ini, yaitu:

1.Fitur yang memberikan pelayanan untuk membuat status yang berisi tentang aktifitas,perasaan dan apa saja yang kita pikirkan. Sehingga kita bisa meng-share kehidupan kita dan mengetahui apa saja yang sedang dilakukan oleh teman kita.

2.Selain itu ada juga konten berupa coment (FB) atau tweet (Twitter) yang memungkinkan adakomentarterhadap status yang kita buat ataupun terhadap status teman. Oleh karena itu kita bisa saling berbagi dengan yang lain karenaada feedback terhadap sesuatu yang kita tulis.

3.Jejaring sosial sangat bermanfaat dalam membentuk komunitas tertentu sebagai wadah untuk saling berbagi ide,pengalaman,cerita maupun tempat untuk memposting kegiatan tertentu..

4.Jejaring sosial juga mempermudah kita bertemu dengan teman lama yang mungkin sudah lama tidak berjumpa.

5.Jejaring sosial ini juga bisa digunakan sebagai tempat berbisnis secara online,dengan cara memposting produk yang ingin kita jual. Hal ini sangat banyak dilakukan oleh kalangan tertentu dan terbukti ampuh dibanding dengan cara konvensional dengan memuat iklan di koran atau pun di majalah.

6.Bisa juga digunakan sebagai wadah untuk menggalang dukungan dalam aksi solidaritas tertentu, seperti “Koin untuk Bilqis” yang berguna dalam meningkatkan kepedulian sosial kita terhadap sesama.

7.Hal yang paling umum dilakukan oleh para pengguna adalah meng-upload foto terbaru mereka maupun komunitas mereka tentang kegiatan apa saja yang sedang update. Istilah ini sering disebut dengan ”selfie”

Inilah berbagai alasan mengapa para generasi muda sangat menggemari jejaring sosial. Dengan jejaring sosial ini kita bisa mengetahui lebih cepat suatu berita maupun isu yag sedang hangat dibicarakan. Kita juga bisa mengetahui kegiatan maupun perasaan teman-teman terdekat kita. Berbagai manfaat yang kita peroleh dari jejaring sosial ini harus bisa kita kombinasikan dalam menunjang aktifitas kita.

GODAAN JEJARING SOSIAL YANG BERBAHAYA.

Kita mungkin sudah tahu bahwa beragam kemudahan yang ditawarkan oleh situs jejaring sosial membuatkita semakin ketagihan untuk menggunakan nya. Padahal efek ketagihan sering menggunakan jejaring sosial ternyata bisa juga mempengaruhi psikologis,kesehatan,kepribadian maupun prestasi kita. Perlu diketahui bahwa ternyata jika dikaji lebih dalam lagi dampak yang ditimbulkan oleh jejaring sosial ini dampak negatif nya lebih besar daripada dampak positif nya dan kajian ini ditujukan bagi para generasi muda yang memang memiliki peluang yang lebih besar terkena imbas dari pengaruh negatif jejaring sosial ini. Hal itu disebabkan karena sekitar 80% pengguna jejaring sosial merupakan anak muda dengan rentang usia 16-25 tahun yang sangat rentan terkena dampak nagatif dari berbagai kegiatan yang ada di jejaring sosial. Sungguh ironis memang kedengaran nya, padahal rentang usia tersebut adalah proses pematangan psikologis berupa kepribadian,jati diri maupun cita-cita yangnotabene sangat mempengaruhi kondisi mental maupun kejiwaan anak muda. Padahal kini jejaring sosial kini sudah menjadi santapan wajib bagi para generasi muda, ada persepsi yang mengatakan bahwa seorang anak muda yang tidak memiliki jejaring sosial dianggap kuno, gaptek, atau bahasa gaul nya kudet (kurang update). Ini lah yang membuat anak muda sekarang begitu adaptif jika dikaitkan dengan jejaring sosial ini. Banyak pula diantara nya lebih merasa puas untuk berekspresi di dunia maya dibanding di dunia nyata. Mungkin di dunia nyata para anak muda tidak bisa secara bebas mengekspresikan apa yang ada di dalam pikiran nya, jadi jejaring sosial menjadi jalan keluar untuk melampiaskan semua itu. Jika ditelaah lebih dekat banyak generasi muda sekarang ingin lebih eksis di dunia maya ketimbang dunia nyata. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya konten trending topic di twitter yang biasa digunakan untuk membicarakan seorang figur atau suatu kegiatan yang lagi hangat dibicarakan.

Perubahan kepribadian maupun karakter para generasi muda menjadi fokus dari bahaya dari jejaring sosial ini. Kita bisa melihat bahwa anak muda sekarang tidak bisa dipisahkan dari yang namanya gadget, kemana saja pun mereka pergi pasti selalu membawa gadget tersebut. Dan yang lebih ironis lagi adalah ketika terjadi proses belajar mengajar di kelas tak jarang para siswa ataupun mahasiswa membuka situs jejaring sosial dan mengabaikan materi pelajaran yang sedang diajarkan. Dan ada kasus baru yaitu kalangan mahasiswadengan berani meng-charger gadget mereka diruangan kelas padahal masih berlangsung proses belajar mengajar, semua itu dilakukan agar mereka tetap eksis di dunia maya.

Secara psikologis jejaring sosial akan berdampak buruk terhadap perkembangan mental maupun koginitif para generasi muda. Mereka akan malas berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahasa tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.Situs jejaring social akan membuat anak muda lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu berfantasi di jejaring sosial. Hal ini dapat mengakibatkan anak muda menjadi kurang berempati di dunia nyata.Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan antara berkomunikasi di situs jejaring social dan dunia nyata. Hal ini tentunya akan mempengaruhi keterampilan menulis mereka di sekolah dalam hal ejaan dan tata bahasa. Di dalam bidang kesehatan anak muda akan rentan terkena penyakit karena terlalu ketagihan bermain jejaring sosial sehingga terkadang mereka lupa untuk makan dan memperhatikan kesehatan mereka. Kognitif mereka pun lambat laun menurun karena mereka lebih mementingkan untuk eksis di dunia maya daripada mengerjakan tugas sekolah ataupun sebagai nya.

Oleh sebab itu diperlukan langkah yang tepat sebagai upaya preventif dalam mencegah para generasi muda untuk tidak lebih terjerumus lagi ke dalam hal-hal negatif yang ditimbulkan oleh jejaring sosial. semua pihak baik orang tua, masyarakat, bahkan pemerintah sekalipun harus campur tangan dalam menangani permasalahn yang krusial ini. Pertama, orang tua sebaiknya mengawasi anak-anak dari pengaruh negatif jejaring sosial serta. melihat bagaimana perkembangan anak setelah mulai menggunakan jejaring sosial. Kedua, memahami serta memanfaatkan jejaring sosial dalam berorganisasi seperti yang dilakukan oleh HMJ-BSI UNIMED yang memanfaatkan jejaring sosial dalam memposting setiap kegiatan kreatif yang mereka buat, sehingga kegiatan tersebut tidak hanya diketahui oleh mahasiswa jurusan tersebut, melainkan seluruh akademia yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga dengan memahami betul manfaat jejaring sosial kita bisa diajari untuk berorganisasi, membentuk jaringan (networking), serta team work. Ketiga, pemerintah juga harus turun tangan dalam hal ini. Pemerintah khusunya Kemeninfo harus memblokir konten-konten kejahatan internet (cybercrime) yang memanfaatkan jejaring sosial sebagai media penyebaran sehingga pengaruh negatif tersebut bisa semakin diminimalisir dan tidak mempengaruhi lagi psikologis anak. Yang terakhir adalah pemerintah,sekolah, universitas atapun lembaga terkait mengadakan pelatihan tertentu untuk membuat industri kreatif berbasis teknologi yang memanfaatkan jejaring sosial. sehingga dengan training ini para generasi muda bisa mengembangkan kreativitas mereka untuk bisa lebih berinovasi untuk mengasilkan produk. Dengan adanya berbagai solusi ini mudah-mudahan para generasi muda bisa lebih memanfaatkan jejaring sosial ke arah yang lebih positif.

Sebagai kesimpulan nya adalah menerima hadirnya jejaring sosial itu wajar, namun mari kita maksimalkan hal positifnya dan meminimalisir hal negatifnya.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun