Mohon tunggu...
Denik13
Denik13 Mohon Tunggu... Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Aurora Ribero, Pemeran Utama Wanita Terpuji 2025 Pilihan Saya

14 Oktober 2025   17:34 Diperbarui: 14 Oktober 2025   17:34 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aurora Ribero (pictures by IG Aurora Ribero) 

Festival Film Bandung 2025 akan digelar sebentar lagi. Tepatnya pada akhir Oktober 2025. Para nominasi pun sudah diumumkan. Salah satunya adalah nominasi Pemeran Utama Wanita Terpuji. 

Mereka yang masuk nominasi adalah Acha Septriasa lewat film Qodrat 2, Ariel Tatum lewat film Perang Kota, Aurora Ribero lewat film Komang, Sheila Dara Aisha lewat film Sore: Istri dari Masa Depan dan Yunita Siregar lewat film Home Sweet Loan. 

Kelima nominasi tersebut memang sangat totalitas dalam memerankan tokoh dalam film yang dibintangi. Secara keseluruhan kualitas akting mereka tidak diragukan lagi. Pantas jika mereka dinominasikan untuk meraih penghargaan tertinggi bagi insan perfilman Indonesia. 

Nominasi Pemeran utama wanita terpuji (pictures by IG Festival film bandung) 
Nominasi Pemeran utama wanita terpuji (pictures by IG Festival film bandung) 
Dewan juri bakalan pusing nih dalam menentukan siapa yang pantas menerima penghargaan tahun ini. Karena sama-sama bagus dan totalitas. Tentu dewan juri memiliki kriteria khusus dalam penilaian. Tapi sebagai penonton dan penikmat film, pastinya memiliki penilaian tersendiri juga. 

Saya pribadi kalau ditanya siapa yang pantas mendapatkan penghargaan tahun ini, dengan lantang akan saya jawab Aurora Ribero. Ya, pemeran Komang dalam film berjudul sama sangat pantas dinominasikan sebagai Pemeran Utama wanita Terpuji film Indonesia 2025. Bahkan pantas terpilih. 

Apa sebabnya?

Sebabnya Aurora Ribero mampu membawa penonton untuk menyukai dialek Bali yang kental ia bawakan. Terlepas dari statusnya yang memang tinggal di Bali sehingga sudah terbiasa dengan dialek Bali. Tapi sebagai pendatang baru, peran Komang yang ia lakoni sungguh memukau. Sangat natural dan menarik. 

Sebagai penonton saya merasa ikut terbawa ke dalam lingkungan keluarganya yang menjunjung tinggi adat istiadat dan budaya Bali. Biasanya penonton kurang suka kalau ada dialog bahasa daerah yang mendominasi dalam sebuah film. Tapi lewat Komang justru penonton dibuat candu. 

Tak hanya itu saja, ia pun mampu mewakili jiwa mereka yang terhalang masalah keyakinan dalam menjalin hubungan. Sehingga penonton yang mengalami hal sama akan mengatakan, " Iya, gue banget nih dulu."

Memang tidak mudah memperjuangkan cinta yang tembok penghalangnya adalah agama dan adat. Tapi lewat Komang kita bisa belajar bagaimana menyikapinya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun