Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

IndiHome: Di Balik Sukses Saya Dalam Festival Siti Nurbaya

17 Juli 2022   23:40 Diperbarui: 18 Juli 2022   00:07 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama sebelum pentas (dokpri)

Saya menyukai segala sesuatu yang sifatnya tradisional. Contohnya dalam hal berbusana. Saya merasa senang dan percaya diri sekali mengenakan kain dan kebaya, diberbagai kesempatan.

Jadi tidak hanya untuk ke pesta pernikahan atau momen tertentu. Pokoknya begitu keluar rumah untuk suatu hal, busana kebesaran saya kain dan kebaya. Kalau sudah begitu rasanya Indonesia sekali.

Begitu pula dengan urusan musik. Saya menyukai berbagai jenis musik. Termasuk musik gamelan. Bahkan saya tertarik untuk bisa memainkan musik gamelan. Maka begitulah. Saya bergabung dengan salah satu sanggar gamelan di Jakarta.

Gamelan. Musik tradisional Indonesia yang banyak dijumpai di daerah Aceh, Bali dan Jawa. Sebagai anak dari keluarga Jawa tentu keinginan saya untuk mendalami musik gamelan sudah klop. Dengan kata lain pas banget.

Setiap akhir pekan saya pun mulai berlatih musik gamelan. Mengenal berbagai nama alat musik gamelan. Berlatih membaca not musik dan menghapal bunyi not dari alat musik gamelan yang saya mainkan.

Untuk memudahkan dalam menghapal bunyi not dan cara memainkan alat musiknya, maka tiap kali latihan ada tim yang memvideokan. Kemudian dimasukkan ke dalam WhatsApp grup. 

Untuk dipelajari kembali di rumah.
Tidak mudah tapi bukan berarti tak bisa. 

Seiring berjalannya waktu, tiba saatnya saya dan teman-teman naik panggung. Artinya memainkan musik gamelan dalam sebuah pertunjukan.

Nah, masa persiapan sebelum pentas menjadi ujian tersendiri bagi saya. 

Bagaimana tidak? Di satu sisi saya harus berlatih keras mempelajari beberapa lagu yang akan dimainkan. Di sisi lain saya harus menjaga dan merawat ibu angkat.
Maksudnya bukan ibu kandung tapi ibu orang lain yang sudah seperti ibu sendiri. Beliau baru saja keluar dari rumah sakit. Sedang masa pemulihan di rumah. Wah, seperjuangan sekali dalam menjaganya.

Biasalah orang sudah lanjut usia. Terkadang seperti anak kecil sifatnya. Mau dimarahi orang tua. Dibiarkan saja merasa kesal juga. Harus mengikuti kemauannya. Sementara saya harus mempelajari video latihan gamelan untuk persiapan pentas seni.

Untungnya di rumah si ibu sudah ada IndiHome. Internetnya Indonesia. Duh, ini tuh sangat membantu saya sekali. Bagaimana tidak? Berkat adanya IndiHome, si ibu bisa menonton film-film kesayangannya. Bisa sepuasnya memainkan ponsel.

Saya? Wah, bisa sepuasnya memutar video latihan gamelan berkali-kali tanpa khawatir kehabisan paket data. Dengan demikian saya bisa dengan tenang menunggui si ibu. Bisa tenang juga belajar dan mempelajari musik gamelan dari rumah.

Ketika akhir pekan bertemu dengan teman-teman di sanggar gamelan. Berlatih secara langsung. Saya tidak merasa bingung lagi. Sebab ada beberapa teman yang dimarahi oleh mas pelatih akibat banyak kesalahan yang dilakukan.

"Memangnya tidak mempelajari video yang dikirim? Itu gunanya dikirimi video. Untuk dipelajari kembali. Biar tidak bingung. Waktu kita tidak banyak loh."

Waduh, saya mendengar mas pelatih marah-marah takut juga. Untung begitu dicek tidak banyak kesalahan yang saya buat. Jadi amanlah. Meski tetap ada deg-degan juga dalam hati.

Dari sini saya merasakan sekali manfaat internet. Jika koneksi internet saya tidak lancar mungkin saya akan merasakan hal yang sama. Dimarahi pelatih.

Singkat cerita tibalah saya dan teman-teman untuk naik panggung dalam Festival Siti Nurbaya. Di sini saya dan teman-teman memainkan beberapa lagu daerah. Seperti Kampuang Nan Jauh di Mato, Lenggang Kangkung, dan beberapa lagi.

Juga mengiringi salah satu dari kami yang membaca puisi. Jadi musik pengiring puisi tersebut adalah gamelan. Hasilnya? Luar biasa sekali. Saya dan teman-teman mendapatkan respon positif dari para hadirin.

Terima kasih Telkom Indonesia. Dengan atau tanpa disadari, IndiHome membantu kelancaran saya dalam berlatih gamelan. Juga saat naik ke atas panggung dalam Festival Siti Nurbaya. (EP)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun