Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Sepeda Tak Sekadar Alat Transportasi dan Sarana Olahraga

3 Juni 2021   21:06 Diperbarui: 3 Juni 2021   21:17 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat maraknya pengguna sepeda, terutama sejak pandemi Covid-19. Ada perasaan senang dengan kondisi tersebut. Artinya minat masyarakat terhadap sepeda meningkat. Terlepas niat masing-masing pengendara sepeda saat beraksi. Setidaknya dengan gencarnya masyarakat yang mengendarai sepeda. Maka tingkat polusi udara sedikit berkurang.

Namun ketika marak berita miring terhadap pesepeda yang disebut arogan, seenaknya sendiri saat mengendarai sepeda, sehingga ada wacana penghapusan jalur sepeda. Rasanya sedih sekali. Padahal yang seenaknya mengendarai sepeda di jalan mungkin hanya segelintir orang. Oknum pesepedalah. Tapi dampaknya dirasakan oleh semua pengguna sepeda.

Kita yang benar-benar taat bersepeda di jalan raya. Mengikuti rambu-rambu lalu lintas jalan. Akhirnya ikut dipandang sebelah mata. Sejak dulu pengguna sepeda memang dianggap rendah. Tidak terlalu dihargai. Namun sejak gencarnya sosialisasi para pegiat sepeda dan komunitas sepeda dalam mengkampanyekan gerakan bersepeda. Akhirnya sepeda mendapat tempat tersendiri. Bahkan mulai diberi jalur khusus. 

Sayang kelakuan oknum pesepeda merusak reputasi pesepeda. Sedikit mencoreng upaya baik yang dilakukan oleh para pegiat sepeda. Istilahnya baru juga senang sudah ada yang berulah. Lalu bagaimana kita menyikapi hal tersebut? Terutama bagi pesepeda yang menganggap sepeda itu bukan lagi sekadar alat transportasi atau sarana olahraga. Melainkan sudah menjadi bagian dari hidupnya. 

 1 . Tetap bersepeda dengan riang

Tak peduli orang memandang sebelah mata atau melihat dengan pandangan iba. Tunjukkan bahwa kita merasa happy dan baik-baik saja dalam mengendarai sepeda.

2 . Tetap mentaati peraturan di jalan

3 . Tetap berperilaku santun

4 . Tidak emosional

Meski pengendara lain bersikap seenaknya yang bisa menyulut emosi. Jangan diladeni. Sabar saja selama tidak menggangu secara fisik.

5 . Jangan menyerah 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun