Sebagai anak perempuan sejak remaja saya kerap mendapatkan nasihat dari ibu terkait urusan rumah tangga. Mulai dari urusan merawat diri, urusan dapur, mengurus suami dan keluarga. Tak lupa juga urusan mengatur keuangan.
tips yang menurut ibu turun temurun dari nenek.Â
Menurut ibu jika kita tidak bisa mengatur uang yang diberikan oleh suami, bisa repot. Apalagi kalau kita tidak memiliki penghasilan sendiri. Bisa kurang terus. Oleh karenanya saya diberiAwalnya saya tidak terlalu menggubrisnya. Namanya juga masih remaja. Urusan nanti itu sih. Begitu pikir saya. Setelah merasakan sendiri barulah sadar. Iya, ya ternyata tidak mudah mengatur keuangan keluarga. Harus pintar-pintar nih biar tidak tekor.Â
Apalagi dalam bulan Ramadan. Di mana banyak pos-pos pengeluaran yang berbeda dari hari biasa. Mulai dari THR untuk asisten rumah tangga, tukang sampah, dan juga sedekah-sedekah rutin bulan Ramadan.
Nah, berikut ini tips mengatur keuangan warisan nenek.
1 . Catat Semua Pengeluaran Utama Selama Ramadan
Dengan mencatat semua kebutuhan selama Ramadan. Kita jadi tahu apa saja yang dibutuhkan dan berapa besar yang dibutuhkan. Seperti pengeluaran rutin untuk sedekah Ramadan. Mumpung bulan Ramadan, pahala kebaikan dilipatgandakan. Maka urusan sedekah diupayakan setiap hari. Ini kan termasuk pengeluaran ekstra dari hari biasa.
2 . Belanja di Pasar Tradisional
Untuk kebutuhan sehari-hari sebisa mungkin belanjanya di pasar tradisional. Biasanya urusan harga lebih miring dan lebih banyak. Selisih sekian rupiah lumayan juga. Lebih hemat istilahnya. Apalagi kalau sudah memiliki langganan.Â
3 . Lebih Baik Masak Daripada Membeli Matang
Nah, tips ini nih yang saya sebut emak-emak banget. Sebab kental dengan urusan hematnya. Kalau masak sendiri dengan uang sekian rupiah bisa untuk satu keluarga. Coba kalau beli matang. Cuma untuk satu orang. Sedangkan di rumah lebih dari satu orang? Wah, bisa bengkak pengeluaran. Maka disarankan masak sendiri saja. Hemat dan hasilnya banyak. Malah bisa untuk disedekahkan ke masjid. Jadi dapat semua kan?