Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Buah Hati Autisme? Gali Potensi Seninya sebagai Bekal Masa Depan

14 Juli 2019   14:45 Diperbarui: 14 Juli 2019   14:53 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya seni individu autisme, dokpri

Memiliki buah hati yang sehat, lincah dan pintar merupakan dambaan semua orang tua. Namun ketika harapan tak sesuai kenyataan, buah hati yang dinanti-nanti dinyatakan autisme. Akankah menyalahkan Tuhan dan merutuki diri.

"Apa salah saya Tuhan? Kenapa Kau beri cobaan seperti ini?"

Mungkin hati terasa remuk dan sedih. Tapi hidup terus berjalan. Si buah hati pun akan tumbuh dan berkembang bersama autisme yang kini disandangnya. Tugas kita sebagai orang tua adalah membimbingnya dengan segala keterbatasan yang ia miliki kini.

Sebenarnya apa sih autisme itu? Mungkin sebagian dari kita sering mendengar kata autisme namun tidak mengetahui secara pasti apa artinya. Tahunya sebatas anak yang memiliki kelainan. Bahkan ada yang dengan entengnya menyebut si anak kena gangguan kejiwaan.

Autisme bukan gangguan kejiwaan melainkan gangguan yang terjadi pada otak.  Kelainan perkembangan  sistem saraf pada seseorang.  Jadi autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD). Sekali lagi bukan gangguan kejiwaan.

Bagaimana kita mengetahui bahwa seseorang itu dikatakan menderita autisme? Seseorang dikatakan menderita autisme apabila mengalami salah satu atau lebih dari karakteristik berikut:

- Mengalami kesulitan berinteraksi sosial secara kualitatif

- Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara kualitatif

- Menunjukkan perilaku repetitif

- Mengalami perkembangan yang lambat.

Apa sih perilaku repetitif itu? Repetitif adalah perilaku mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata. Bagi orang awam yang sedikit memiliki pemahaman tentang hal ini pasti akan bergumam, "ngapain tuh anaknya ibu Fulan. Badannya goyang-goyang terus. Anak yang aneh."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun