Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Hanya Ibu Hamil yang Perlu Persiapan, Menjadi Bude, Tante, atau Oom pun Butuh Persiapan

23 Januari 2019   21:24 Diperbarui: 23 Januari 2019   21:48 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika dalam keluarga ada ibu hamil, biasanya segala petuah dijabarkan sedemikian rupa. Persiapan ini itu sudah mulai dibahas. Mulai dari persiapan dalam menghadapi persalinan, persiapan pasca melahirkan, persiapan menjadi ibu sekaligus orang tua dan lain sebagainya. Semua itu membutuhkan persiapan yang meliputi materi dan non materi. Non materi dalam hal ini lebih kepada mental.

Sedangkan materi tentu saja berupa dana berikut perlengkapannya. Demikian juga bagi ibu hamil. Biaya untuk bersalin sudah mulai dipikirkan. Kebutuhan ibu dan anak juga perlu dipikirkan. Dan itu tak hanya menjadi perhatian para pasangan suami istri. Tetapi juga keluarga besar dari kedua belah pihak.

Bahasan mengenai masalah persiapan bersalin dan lain sebagainya menjadi ulasan di mana-mana. Kita bisa mendapatkannya secara langsung atau melalui bacaan. Sehingga tidak terlalu sulit mendapatkan informasi mengenai hal ini.

Tetapi kita lupa, bahwa kelahiran si bayi tak hanya dinanti oleh si pasangan. Tetapi juga oleh keluarga besar kedua belah pihak. Oleh adik atau kakak yang nantinya memiliki sebutan baru yaitu Bude, Tante atau Om. Dan mereka ini luput dari pembahasan. Padahal kalau mau ditelaah lebih jauh. Menjadi Bude, Tante dan Om itu perlu persiapan juga. Terutama bagi mereka yang baru pertama kali memiliki keponakan. 

Apa saja persiapan itu? Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

Persiapan Pertama

Menjalin hubungan baik dengan pasangan adik atau kakak kita alias ipar. Terutama ipar perempuan. Karena ia yang mengandung calon keponakan kita. Kalau sejak awal hubungan yang terjalin dengan ipar sudah tidak baik, kelak si ibu tidak akan rela jika anaknya (si keponakan) ingin dekat-dekat dengan kita. Atau sebaliknya. Dengan segala alasan tentu berusaha menjauhkannya dari kita. Oleh karena itu menjaga hubungan baik dengan ipar itu sangat diperlukan.

Persiapan Kedua

dokpri
dokpri
Siap menjadi pendamping. Artinya, ketika kedekatan dengan ipar perempuan sudah terjalin baik. Biasanya bantu membantu dan saling curhat sudah menjadi hal biasa. Maka ketika si suami (adik kita) harus dinas ke luar kota, kita yang kemungkinan besar diminta menemani. Apalagi jika si ipar tadi jauh dari keluarga besarnya.

Maka orang terdekatnya adalah kita. Mertua dan adik/kakak dari suaminya. Jadi kita harus siap mendampinginya. Entah menginap di rumahnya, menemani belanja bahkan menemani periksa kandungan.

Persiapan Ketiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun