Mohon tunggu...
Deni Saputra
Deni Saputra Mohon Tunggu... Guru - Seorang Guru dan Penggiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar menulis untuk memahami kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teacher Vs Me (Eps. 3): My New Teacher

28 September 2021   09:28 Diperbarui: 28 September 2021   09:52 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

My New Teacher

The weather is nice day. Kecerahan itu dilengkapi dengan adanya Kalista tepat di depanku ketika aku sedang duduk di lapangan basket. Di sudut lain di lapangan Vicky dan Erika sedang bercanda sambil melihat kea rah aku dan Kalista berada. Mereka menyuruhku agar aku lebih mesra, maksudnya jangan ada kekakuan dalam menjalin hubungan. Mungkin aku mengalami cinta pertama di kota ini sehingga aku sedikit gugup untuk memberikan keromantisan dalam cinta. Ah, hanya sebuah keindahan hidup saja, tidak perlu dipikirkan secara berlebihan.

Hari ini aku akan ke rumah Pak Naryo untuk menanyakan tugas yang masih belum aku mengerti. Aku sudah mengatakannya pada Pak Naryo, dan beliau dengan tangan terbuka untuk mempersilakan aku datang ke rumahnya. Aku mengajak Kalista, Vicky, dan Erika. Sudah sejak awal aku sering datang ke rumahnya. Waktu pertama saya datang ke rumahnya pada hari Senin minggu kedua Pak Naryo mengajar di kelasku.

"Sa, kamu mau ikut dengan Bapak?" ajak Pak Naryo ketika aku sedang menunggu bis di halte.

Memang jarang, seorang guru yang mau bertegur sapa dengan siswanya. Dan saat itu aku ikut dengan Pak Naryo sekalian aku ingin tahu rumah Pak Naryo. Maka saat itu pula aku banyak bercerita kepada Pak Naryo. Pak Naryo sangat senang ada siswanya yang mau belajar di rumahnya. Sampai sekarang aku sering datang ke rumahnya dan sekaligus mengajak teman-temanku untuk belajar bersama.

Akhirnya, aku dan rombongan belajar alias teman-temanku sampai di rumah Pak Naryo. Aku sudah seperti orang yang punya rumah, mempersilakan mereka masuk dan duduk dibalai-balai rumah Pak Naryo.

"Where's Mr. Naryo? Is he at home?" tanya Erika.

"Mungkin beliau sedang di belakang." Jawabku sok tahu.

Aku mengetuk pintu, Pak Naryo membukakan pintu dan menyapa kami dengan penuh senyuman dan keramahan.

"Good afternoon! How are you?"

"We're very well." Jawabku mewakili teman-teman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun