Setelah selama perjalanan aku merasakan angin berhembus menerpa wajahku debaran jantung yang tak karuan, akhirnya motor izur  berhenti juga di sebelah nenek penjual sorabi.
Nek, apa kabar pagi ini?" izur menyapa setelah turun dari motor. Akupun juga ikut turun
"Baik, Nak!" Jawab Nenek sambil sibuk masukin kayu bakar kedalam tungku .
"nek ini kenalin dulu teman baru saya",
sebelum izur kenal dengan emak ini, sebenanrnya aku lebih dulu kenal dengan emak ini, karena emak ini satu kampung dan keluarga saya juga hampir setiap hari mebeli sorabinya gumamku di dalah hati
"Ah, si aa ,mah bisa saja, atuh sudah kenal emak mah"
"Ini kan neng holy kan, Â putranya bapak iskadar jawab si emak"
"Ah emak sok tahu ?"
"Eamang bener bapak kamu bapak Iskandar ?" tanya izur
"Iya", aku tersenyum
"Waduh ini mah gak jadi ngenalinnya", kata izur sambil garuk-garuk kepalaÂ