Mohon tunggu...
Muhammad Dendy
Muhammad Dendy Mohon Tunggu... Seniman - menulis adalah obat hati

"saya adalah orang yang selalu ingin belajar dan selalu ingin mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri saya"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Langkah Sunyi Prabowo pada Pilpres 2019

12 Maret 2018   22:50 Diperbarui: 12 Maret 2018   23:07 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tribunnews.com)

berkat kemenangan Jokowi-Ahok ternyata nama Prabowo ikut melambung, karena tak henti-hentinya digempur serangan pemberitaan media. Apalagi ketika kemenangan Jokowi pada Pilkada Jakarta Jokowi sempat disebut media darling, Prabowo sebagai sosok dibalik kesuksesan Jokowi pun ikut terdongkrak namanya.

Tetapi momentum tersebut ternyata milik Jokowi, melalui jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, nama Jokowi selalu disebut-sebut oleh media dan tren pemberitaan atas Jokowi pun selalu positif.

Tren positif atas pemberitaan Jokowi tersebut ternyata berbuah melonjaknya elektabilitas Jokowi bahkan hingga melampaui elektabilitas Prabowo. Pada pilpres 2014 ternyata keadaan berbalik, nasib baik dan momentum ternyata milik Jokowi bukanlah Prabowo.

Jika merujuk pada momentum yang gagal untuk didapatkan oleh Prabowo pada pilpres 2014, kali ini pada pilpres 2019 Prabowo mungkin tak mau mengulangi kesalahan yang sama seperti yang terjadi pada pilpres 2014.

Prabowo sepertinya tengah mengamati dinamika politik kini, mulai dari wacana poros ketiga yang akan dibentuk Demokrat, PKB, dan PAN. Serta kode SBY untuk merapat menjadi partai pendukung pemerintahan Jokowi, karena Prabowo kali ini menyadari, salah mengamati momentum sedikit saja bisa saja kegagalan pilpres 2014 akan menghampirinya kembali.

Posisi partai Demokrat yang kini suit ditebak kemana arahnya, sepertinya tengah menjadi pengamatan utama Prabowo. Karena hanya Demokrat saja saat ini yang bisa menjadi pelopor terbentuknya poros ketiga, maka dari itu pengamatan Prabowo sepertinya adalah langkah Demokrat dan SBY kedepannya.

Apakah ada momentum untuk Prabowo pada pilpres 2019? Saya kira Prabowo menanti momentum tersebut, momentum dimana Prabowo dapat melakukan manuver yang secara mendadak dapat mengejutkan berbagai pihak untuk mengeluarkan kartu terakhirnya pada pilpres 2019.

Meskipun Gerindra sudah mendeklarasikan diri untuk tetap mendukung Prabowo sebagai capres 2019, tetapi Prabowo masih saja melakukan langkah sunyi yang berbeda dengan langkah semaraknya pada Pilpres 2014 silam.

Dikala Jokowi, Gatot, Cak Imin, AHY, bahkan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) yang sukses selama dua periode, telah sukses sosialisasi keseluruh wilayah. Prabowo masih saja melakukan langkah sunyi, karena sosialisasi Prabowo keseluruh daerah jauh lebih minim ketimbang tokoh-tokoh potensial lainnya menjelang pilpres 2019.

Secara popularitas Prabowo memang termasuk paling tinggi, karena rejam jejaknya dalam dua pilpres sebelumnya. Akan tetapi, mungkinkah prabowo bisa bebas melenggang jika tanpa sosialisasi kembali?

Momentum apakah sesungguhnya yang telah dinanti Prabowo? Karena meskipun Prabowo telah mendapatkan dukungan dari Gerindra dan PKS yang siap mengusungnya kembali sebagai capres pada pilpres 2019 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun