Majelis tinggi partai Demokrat yang dipimpin langsung oleh sang Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono yang berlangsung di Cikeas Bogor. Pada selasa, 21 November 2017 lalu. Secara langsung telah mempertegas langkah Politik Demokrat pada pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Bersama PKS dan PAN, Demokrat telah memantapkan arah Politiknya di Jawa Barat, dengan mendukung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. Setelah lama mengalami kebuntuan Politik yang disebabkan ditariknya dukungan Gerindra dari pasangan ini beberapa waktu lalu. SBY memanfaatkan momentum tersebut untuk mendukung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad-Syaikhu, yang tentu saja memiliki peluang memang yang cukup besar setelah Ridwan Kamil yang telah lebih dulu mendeklarasikan diri bersaa Nasdem.
Tak hanya di Jawa Barat, di Jawa Timur pun Demokrat juga melakukan manuver politik. Untuk menjagokan tokoh politik yang cukup potensial dalam hal popularitas dan elektabilitas.
Tenyata sidang majelis tinggi yang berlangsung di Cikeas tersebut, memutuskan partai Demokrat juga akan mendukung Khofifah dan Emil Dardak sebagai Cagub dan Cawagub Jawa Timur 2018.
Seperti diketahui, Khofifah adalah seorang muslimah NU yang cukup populer dikalangan NU di Jawa Timur. Elektabilitas Khofifah juga terbilang cukup tinggi. Karena satu-satunya Cagub yang bisa memandingi tingginya elektabilitas dan Popularitas Wagub pertahana Jawa Timur Gus Ipul, hanyalah sosok Khofifah.
Khofifah juga pernah mengikuti beberapa Pilkada Jawa Timur sebelumnya, sehingga dalam hal basis pendukung akar rumput dan pengalaman politik. Khofifah tidak perlu diragukan lagi.
Selain itu, Demokrat yang telah sukses menghantarkan kadernya Soekarwo, yang telah selama dua periode menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur. Yaitu periode 2009-2013,dan 2014-2019. Apalagi ditambah Jawa Timur adalah kampung halaman SBY, yaitu kota Pacitan yang merupakan tempat lahirnya SBY. Tentu peluang kemenangan jagoan yang diusung Demokrat itu cukup besar.
Khofifah dan Demokrat dengan SBY-nya, memiliki peluang besar untuk menguasai basis massa pendukung pada Pilkada Jawa Timur 2018. Apalagi Demokrat kini adalah partai penguasa di Jawa Timur. Dan Soekarwo yang akrab disapa pade karwo, telah sukses membangun Jawa Timur selama dua periode.
mungkinkah Manuver politik SBY untuk mendapatkan basis massa pendukung di Jawa Barat dan Jawa Timur menjelang Pemilu 2019?
Seperti kita ketahui, Jawa Barat dan Jawa Timur adalah basis massa yang cukup menentukan pemenang pada pemilu 2019 mendatang. Meskipun Jawa Tengah adalah basis massa yang juga cukup besar jika merujuk pada persentase suara nasional. Akan tetapi sepertinya SBY dengan partai Demokrat-nya berpikir realistis.
Karena sebagai kandang "Banteng" alias basis massa PDIP. Jawa Tengah agak sulit untuk direbut dari penguasaan PDIP. Meskipun sang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo namanya masuk dalam salah satu nama dalam kasus E-KTP. Akan tetapi sepertinya Jawa Tengah sulit juga direbut dari tangan Banteng.