Mohon tunggu...
Dendi Torowitan
Dendi Torowitan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pop Culture Geek

Blogger (duniasinema.com, nujunulis.wordpress.com), Marketing Communication

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Retribusi Pribadi di Malam Halloween

29 Oktober 2016   13:41 Diperbarui: 29 Oktober 2016   13:55 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film Halloween adalah suatu terobosan dan benchmark bagi film-film dengan sub genre slasher horror lainnya di kemudian hari. Dengan memasukkan elemen supernatural –setting ceritanya terjadi di malam Halloween- dan menghadirkan karakter antagonis, Michael Myers, film ini menyajikan atmosfir horor yang begitu mencekam dan menegangkan, ditambah dengan pemakaian topeng yang menambah kesan misterius, sesuatu yang tersembunyi di balik wajahnya. Original score atau komposisi musik yang dimainkan oleh John Caprenter, menurut saya merupakan salah satu tema musik horor terbaik sepanjang masa. Jenis musik yang terasa begitu ‘menusuk’ aura dan indera audiens langsung dimulai pada saat opening credits, di beberapa sekuens cerita, hingga ending credits. Padahal Carpenter hanya menekan tombol-tombol tuts pada keyboard, tanpa ada iringan orkestra.

Michael Myers sendiri memiliki retribusi untuk 'membunuhi' orang di setiap malam Halloween. Lalu beranikah anda menyaksikan filmnya sendirian di malam hari?

Sumber literatur : 

www.history.com/topics/halloween/history-of-halloween | halloweenmovies.com | en.wikipedia.org/wiki/Halloween_(1978_film) | www.imdb.com/title/tt0077651/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun