Gunakan chatbot atau fitur pesan otomatis di platform seperti Facebook Messenger atau WhatsApp untuk memberikan tanggapan instan kepada pelanggan.Â
5. Mengelola Reputasi Online
Di era digital, reputasi brand bisa dengan mudah dipengaruhi oleh ulasan negatif atau komentar buruk yang tersebar di berbagai platform online.Â
Satu ulasan negatif yang viral bisa mempengaruhi persepsi banyak orang tentang brand, dan jika tidak ditangani dengan baik, bisa merusak reputasi jangka panjang.
Untuk menghadapi tantangan ini, penting untuk secara aktif memantau reputasi online brand kamu.Â
Gunakan alat monitoring seperti Google Alerts atau tools manajemen reputasi lainnya untuk mendeteksi ulasan atau komentar negatif secepat mungkin.Â
6. Menjaga KonsistensiÂ
Konsistensi dalam pesan, visual, dan tone of voice adalah kunci untuk membangun identitas brand yang kuat.Â
Namun, menjaga konsistensi ini bisa jadi tantangan besar ketika brand harus beroperasi di berbagai platform digital dengan format yang berbeda, seperti media sosial, email marketing, atau situs web.
Untuk mengatasi tantangan ini, buatlah panduan branding yang jelas dan detail.Â
Panduan ini harus mencakup elemen visual seperti logo, warna, dan tipografi, serta pedoman dalam penggunaan tone of voice di berbagai platform.Â