Nama: Dena
Nim: 231420099
Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah sejarah peradaban islam dengan dosen pengampu Dr. H. Syaeful Bahri., S.Ag., MM., CHCM.
Rasulullah dilahirkan pada tanggal 22 April 571 M di Negara Arab yang saat itu mayoritasnya banyak yang menyembah berhala. Mereka membuat Tuhannya sendiri dan menyembah sendiri. Rasulullah bekerja dalam perdagangan karvan sejak usia muda. Kejujuran dan integritas beliau mendapatkan reputasi yang baik dikalangan penduduk Mekkah.
Pada usia 25 tahun, Rasulullah menikahi seorang janda kaya bernama Khadijah. Pernikahan ini sangat bahagia dan penuh kepercayaan. Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah dan menjadi pendukung yang kuat dalam awal dakwah islam.
Pada usia ke 40 tahun Rasulullah menerima wahyu pertamanya di Gua Hira, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1)
خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2)
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3)
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4)
عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
wahyu tersebut diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyebarkan ajaran islam dan meninggalkan kegiatan menyembah berhala.
1) Dakwah secara Rahasia
Rasulullah mengajak orang-orang terdekat lebih dahulu seperti keluarga, sahabat, dan kerabat. Orang yang masuk islam pertama kali adalah Khadijah istri sang Rasulullah. Kemudian disusul oleh Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah (budak yang dimerdekakan oleh rasulullah), dan Abu Bakar bin Abu Qufah. Orang-orang yang pertama kali memeluk islam dijuluki sebagai Assabiqunal Awwalun yaitu, orang-orang yang dijanjikan surga yang indah kelak diakhirat.
Kemudian Abu Bakar juga ikut turut adil dalam menyebarkan dakwah sehingga masuklah Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah yang juga ikut memeluk islam.
Di Mekkah, Rasulullah dan para pengikutnya menghadapi kerasnya penentangan dari kaum Quraisy yang tidak ingin melepaskan tradisi menyembah berhala. Sehingga turunlah wahyu yang memerintahkan untuk menyebarkan ajaran islam secara terang-terangan
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” QS. Al-Hijr/15:94
2) Dakwah secara terang-terangan
Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT melalui malaikat Jibril Rasulullah langsung menyampaikan ajaran islam secara terang-terangan. Kaum kafir Quraisy semakin menolak keras dan menentang dengan adanya ajaran tersebut. Mereka khawatir akan mengancam tradisi dan kepercayaan nenek moyang mereka.
Dalam situasi ini Rasulullah dan para pengikutnya mendapat perilaku buruk, seperti menindas, melemparkan kotoran kepada tubuh Rasulullah, Termasuk yang menentang dakwah Rasulullah adalah sang paman, yakni Abu Lahab dan Abu Jahal.
Kaum kafir Quraisy melakukan segala cara untuk menghabisi Nabi Muhammad SAW bahkan ingin melakukan rencana pembunuhan demi untuk menolak dakwah Rasulullah. Bahkan turut memboikot segala hubungan dengan Bani Hasyim karna telah membantu sang Nabi.
Setelah berbagai kesulitan yang dialami Rasulullah SAW dan para pemgikutnya, turunlah wahyu yang memerintahkan nabi Muhammad SAW untuk melakukan hijjrah ke Madinah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI