Mohon tunggu...
Deden Firdaus
Deden Firdaus Mohon Tunggu... Buruh - pecinta kearifan

Sang Rajawali..Pengarung Kesunyian..Pecinta Kehampaan...!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta dan Relasi Maskulin-Feminin

27 Mei 2018   12:46 Diperbarui: 27 Mei 2018   12:51 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari luar siang dan malam tampak bermusuhan, namun keduanya mempunyai satu tujuan

Keduanya saling mencintai demi mencapai penyempurnaan timbal balik mereka

Tanpa malam, dunia manusia tidak akan mendapatkan penghasilan

Begitupula tanpa siang tidak aka nada waktu untuk membelanjakannya 

Dalam perspektif Filsafat Islam dan Irfan, hubungan pria wanita atau relasi makulin -- feminin menjadi kajian menarik.  Relasi ini dikaji bukan hanya terjadi pada tataran manusia saja melainkan juga terjadi pada tataran kosmos. Hubungan antara langit dan bumi adalah hubungan yang digambarkan seperti hubungan antara pria dan wanita, antara yin dan yang, antara suami dan istri.

 Ibn Araby seorang Mistikus besar Islam mengemukakan hal yang sama dalam bagian tulisan berikut ini . Dia mengutip ayat Al Quran " Kepada setiap langit diwahyukan tentang jalan masing masing "

Tuhan menempatkan diantara langit dan bumi suatu perangkat supraformal dan suatu perhatian terhadap hasil hasil ciptaan , benda benda mati, tanam tanaman dan hewan hewan yang ingin dilahirkannya di dalam bumi. Dia menjadikan bumi layaknya istri dan langit layaknya suami. Langit memberikan kepada bumi sebagian sebagian perintah yang diwahyukan Tuhan, sebagaimana pria memberikan air mani ke dalam diri wanita melalui senggama. Ketika pemberian itu berlangsung bumi mengeluarkan seluruh strata benda benda yang dilahirkan yang telah disembunyikan Tuhan didalamnya.

Seksualitas dalam perspektif Kearifan

Misteri kaum wanita terletak pada kenyataan bahwa pengalaman seksual memberikan kesempatan untuk mengalami apa yang disebut Ibn Araby "pengungkapan diri terbesar Tuhan". Dari sudut ketakterbandingan Tuhan itu tidak dikenal dan tidak dapat dialami melalui segala sesuatu. Seluruh kosmos dan segala sesuatu didalamnya merupakan pengungkapan diri Tuhan. Tetapi lokus terbesar dari pengalaman pengungkapan diri Tuhan adalah pengalaman seksual.

Menurut Ibn Araby orang awam menganggap bahwa perkawinan sebagai lokus dari "nafsu hewani" Dengan cara itu mereka menyatakan diri mereka di luar itu meskipun mereka menamainya dengan nama nama paling mulia, yaitu hewan (hayawni) dengan kata lain perkawinan adalah salah satu ciri makhluk hidup, Apa yang lebih mulia dari kehidupan dan apa yang mereka yakini sebagai keburukan dimata mereka adalah sama dengan kata kata pujian dimata orang arif .

Polaritas Kosmos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun