Mohon tunggu...
Indah Pertiwi
Indah Pertiwi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Provokasi Gerakan #2019GantiPresiden Melalui Portal Media

5 Juni 2018   20:40 Diperbarui: 5 Juni 2018   20:48 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Propaganda gerakan #2019GantiPresiden terus dilakukan oleh seluruh komponen oposisi di tanah air, tak hanya partai-partai oposisi, melainkan juga oleh media-media yang berafiliasi dengan mereka.

Namun sayangnya, propaganda itu kadang tidak dilakukan dengan fair dan berdasarkan informasi yang benar. Faktanya, banyak konten propaganda gerakan #2019GantiPresiden yang menggunakan pelintiran informasi sehingga bisa menyesatkan penerimanya.

Seperti halnya yang dilakukan oleh portal media online eramuslim.com baru-baru ini. Mereka mengunggah video yang berisi provokasi untuk mendukung pergantian presiden dengan mencontohkan Malaysia pada Pemilu terakhir beberapa waktu lalu.

Melalui video tersebut, eramuslim mengajak umat Islam di Indonesia untuk menggulingkan Presiden Jokowi, sebagaimana kaum pribumi Malaysia menjatuhkan Najib Razak pada Pemilu terakhir.

Menurut mereka, menggulingkan rezim petahana saat ini sangat diperlukan karena pemerintah terlalu dekat dengan Komunis China, sebagaimana yang terjadi di Malaysia. Dengan menggunakan narasi provokatif anti-Aseng, mereka berusaha memancing sentimen identitas masyarakat Indonesia.

Padahal, kenyataan di Malaysia sangat berbeda dengan di Indonesia. Justru di sini pembangunan yang dilakukan oleh

Pemerintah ditujukan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.

Infrastruktur dibangun dengan banyak mengandalkan perusahaan BUMN dan digunakan untuk mengurangi ketimpangan antar wilayah. Semua itu dikerjakan dengan keberpihakan penuh kepada rakyat Indonesia.

Namun sayangnya pihak oposisi kerap memelintir informasi yang beredar di masyarakat. Seolah seluruh pembangunan bangsa akhir-akhir ini ditujukan untuk memfasilitasi pihak China. Itu sungguh informasi yang ngawur dan tidak tepat sama sekali.

Tak ada bukti sama sekali China akan menjajah Indonesia. Kalau ada, coba pihak oposisi bisa buktikan mengenai isu serbuan tenaga kerja China atau serbuan perusahaan China dalam proyek infrastruktur Indonesia. Pasti mereka tidak akan pernah bisa, karena memang kenyataannya tidak pernah ada.

Kondisi politik di Malaysia sangat berbeda dan terbalik dengan kenyataan di Indonesia. Di Malaysia, pemerintah dimusuhi karena dinilai gagal oleh rakyatnya, di sisi lain pihak oposisi menawarkan program yang realistis. Sehingga pada Pemilu rakyat lebih memilih pihak oposisi.

Sedangkan di Indonesia sebaliknya. Pihak pemerintah di sini dinilai sangat memuaskan oleh rakyatnya. Berbagai survei terakhir menunjukakn bahwa tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahan Presiden Jokowi sangat tinggi, dengan rata-rata di atas 60 persen.

Di sisi lain, pihak oposisi di tanah air tidak memiliki program kerja yang kongkret sebagai tawaran alternatif. Mereka hanya bisa memainkan narasi sentimen identitas dan isu SARA.

Pihak posisi di Indonesia merupakan sekelompok orang yang haus kekuasaan, namun sayangnya tidak memiliki faktor pendukung untuk membangun bangsa, sehingga hanya bisa mengupayakan kemenangan politik dengan cara yang tidak terpuji. Bahkan, mereka tidak peduli bila caranya bisa memecah belah bangsa.

Misalnya, cara kampanye sebagaimana yang disebarkan oleh eramuslim tersebut. Mereka kerap mempublikasikan konten propaganda yang berisi provokasi dan informasi yang menyesatkan.

Era muslim sendiri merupakan portal media daring yang beberapa kali diblokir pemerintah karena sering menyebarkan informasi yang radikal dan bertendensi mendukung aksi terorisme di Indonesia.

Di sisi lain, era muslim juga menjadi media online yang menjadi tameng paling depan terhadap segala serangan yang dialamatkan kepada Prabowo Subiyanto. Entah hubungan mereka seperti apa, yang jelas memiliki relasi ideologis dan politis.

Oleh karena itu, kita bisa pahami bahwa konten yang disebarkan oleh era muslim sebagian besar merupakan pesan politik untuk memenangkan pihak oposisi. Oleh karena itu, video dan informasi yang disebarkan sangat politis dan kadang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun