(Sudut pandang: orang pertama jamak.
Alasannya: Meskipun ada fokus pada tindakan dan perasaan "aku", penggunaan "kami" dan penyertaan dialog dari teman menunjukkan bahwa cerita ini tetap dilihat dari sudut pandang kelompok.)
Â
Tak lama kemudian azan Asar berkumandang. Aku pergi berwudhu, lalu melondri pakaian, aku mengikuti les dengan memakai baju di atas lutut. Ketika les berakhir dan aku kembali ke asrama, ternyata aku ketahuan oleh Umi pembimbing. Beliau langsung menyuruhku ke kantor aspi.
Â
(Sudut pandang: orang pertama tunggal.
Alasannya: Hal ini ditunjukkan dengan dominasi penggunaan kata "aku" yang menceritakan pengalaman pribadi dan tindakan individu penulis, tanpa penekanan pada pengalaman kelompok.)
Â
Di kantor aspi, aku dan teman-temanku mendapat nasihat panjang dari Umi. Sepanjang beliau menasihati, aku hanya bisa menunduk. Setelah itu, aku mengakui kesalahanku dan menerima hukuman dari Umi agar tidak mengulanginya lagi.
Â
(Sudut pandang: orang pertama jamak.