Mohon tunggu...
della selvia
della selvia Mohon Tunggu... Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Insentif,Perdagangan dan Mekanisme Tangan Tak Terlihat dalam Dinamika Ekonomi Modern

23 September 2025   18:05 Diperbarui: 23 September 2025   17:01 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

4. Why should policymakers think about incentives?

 Mengapa pembuat kebijakan harus mempertimbangkan insentif?

 Karena insentif memengaruhi perilaku manusia.Pembuat kebijakan perlu memahami bahwa setiap aturan atau kebijakan akan menciptakan dorongan atau hambatan bagi individu dan perusahaan. Jika insentifnya salah, kebijakan bisa menghasilkan efek yang tidak diinginkan.

Contoh:
*Pajak tinggi atas kerja lembur bisa membuat orang enggan bekerja lebih banyak.
*Subsidi pupuk bisa mendorong petani menggunakan pupuk berlebihan, merusak lingkungan.

Intinya: Kebijakan yang efektif harus memperhitungkan bagaimana orang akan merespons secara rasional terhadap insentif yang diberikan.

5. Why isn't trade among countries like a game with some winners and some losers?

Mengapa perdagangan antar negara tidak seperti permainan di mana ada pemenang dan pecundang?

 Karena perdagangan internasional bersifat saling menguntungkan.
Dalam ekonomi, perdagangan bukanlah permainan zero-sum (satu menang, satu kalah). Justru, kedua negara bisa mendapat manfaat dari spesialisasi dan pertukaran barang.

Contoh:
Indonesia mengekspor kopi ke Jepang, Jepang mengekspor mobil ke Indonesia. Kedua negara mendapat barang yang tidak mereka produksi secara efisien sendiri.

Keuntungan komparatif memungkinkan setiap negara fokus pada produksi barang yang mereka hasilkan paling efisien, lalu menukar dengan negara lain. Ini meningkatkan kesejahteraan semua pihak.

6. What does the "invisible hand" of the marketplace do?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun