Mohon tunggu...
Delisa Indah sari
Delisa Indah sari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Main bola voli

Selanjutnya

Tutup

Seni

Foto Tamborin Cahaya Kasih dari Perempuan yang Melayani Tuhan dengan Sukacita

14 Oktober 2025   13:50 Diperbarui: 14 Oktober 2025   13:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input foto: Delisa 

Setiap pelayanan di gereja selalu menyimpan kisah tentang kasih, pengorbanan, dan sukacita. Di balik indahnya pujian dan tarian yang mengiringi ibadah, ada sosok-sosok perempuan yang setia berdiri di garis depan pelayanan. Mereka dikenal dengan sebutan foto tamborin perempuan yang terpanggil untuk melayani Tuhan dengan hati yang penuh kasih dan tangan yang siap bekerja bagi kemuliaan-Nya.

Lihatlah senyum mereka dalam foto ini. Mengenakan busana putih dan merah, para foto tamborin muda tampil penuh semangat dan percaya diri. Warna merah pada pakaian mereka melambangkan kasih Kristus yang menyala dalam hati, sedangkan putih mencerminkan ketulusan iman yang murni. Tak sekadar pakaian seragam, warna-warna itu menjadi simbol dedikasi mereka dalam mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan.

Setiap langkah tarian dan setiap denting tamborin yang mereka mainkan bukan hanya gerak tubuh, tetapi ungkapan jiwa. Lewat irama yang lembut namun penuh makna, mereka membawa jemaat masuk dalam suasana penyembahan yang hidup. Tak ada yang lebih indah daripada melihat anak-anak muda menyerahkan bakat dan energinya untuk memuliakan Tuhan di tengah dunia yang sering kali menarik mereka ke arah yang lain.

Namun di balik penampilan yang memukau, ada proses panjang yang mereka jalani. Latihan yang melelahkan, waktu yang dikorbankan, dan kerja sama yang terus diasah menjadi bagian dari pelayanan mereka. Dari sinilah mereka belajar arti disiplin, kebersamaan, dan tanggung jawab. Melalui pelayanan tamborin, mereka bukan hanya mempersembahkan tarian, tetapi juga membentuk karakter yang kuat dalam Kristus.

Foto tamborin mengajarkan kita bahwa melayani Tuhan tidak mengenal batas usia. Di tangan mereka yang muda, kasih Allah diwujudkan dalam tindakan nyata. Mereka hadir bukan untuk mencari pujian, melainkan untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Di setiap senyum dan gerakan mereka, tampak pancaran kasih Tuhan yang hidup kasih yang mampu menyentuh hati siapa pun yang melihatnya.

Lebih dari sekadar kelompok tari atau pelayanan musik, foto tamborin adalah simbol kebangkitan semangat perempuan Papua. Mereka menunjukkan bahwa iman dapat berjalan seiring dengan budaya, bahwa modernitas tidak harus menghapus nilai-nilai luhur yang telah diwariskan. Dalam pelayanan mereka, gereja dan budaya berpadu menjadi satu harmoni indah yang memuliakan Tuhan.

 Kesimpulan:

Ketika mereka menari di depan jemaat, sesungguhnya mereka sedang membawa terang bagi dunia. Melalui gerak, lagu, dan senyum mereka, kasih Tuhan terasa nyata. Foto tamborin bukan sekadar pelayan di gereja, tetapi utusan kasih yang mengingatkan kita semua: melayani bukan kewajiban, melainkan panggilan mulia yang harus dijawab dengan hati yang bersyukur dan sukacita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun